Minggu, 19 Juni 2016

*Move On*
******
Hy hy move on kembalii lagii hehe setelah sekian lama di campakkan Alhamdulillah dapet pencerahan dan bisa nge next inii cerbung 😁😁
Ada yang kangen sama Cerbung ini?? Yuk cuss bacaa Liat Ada kejutan dalam Cerbung iniii 😂😂😂
******
9 Bulan kemudian
Nagita Pov.
Sudah 9 bulan ini aku sah menjadi Istri dari Seorang Raffi. Aku bahagia bahkan aku sedang mengandung Buah hati kami yang sudaa memasuki bulan ke delapan. Raffi semakin giat dalam bekerja apalagi Perusahannya sedang Mengelola bisnis dengan Negara Jerman. Aku bangga padanya Sesibuk sibuknya dia bekerja tapi selalu saja ada waktu untuk ku betapa bahagia nya aku karena tuhan menakdir kan seseorang yang begitu bertanggung jawab dan begitu memprioritaskan keluarga dari segalanya.
kepala keluarga yang bijak , Imam yang mampu menuntunku kejalan yang benar. Aku kadang kasihan padanya Dia pulang kantor malam tapi pasti ada saja Anakku meminta yang aneh2 pada Ayahnya.
Seperti malam itu Raffi pulang sampai rumah tepat pukul 11 malam dan Tiba tiba saja aku Pengen Raffi berendam dikolam renang. Sebenarnya aku kasihan padanya tapi entah kenapa aku juga sangat ingin Keinginanku terwujud. Apa Raffi menolak? Tidak bahkan Raffi tidak mengeluh dan apa kalian tanya aku Bahagia? Jawabannya Sangat! Calon Ayah Siaga 😃
Hingga akhirnya dia sakit demam sampai 3 hari gara gara berendam di kolam renang sampai jam 1 dini hari. Aku menyesal telah menyuruhnya berendam tapi mau bagaimana lagi.
Aku harap nanti jika anakku lahir dia lahir dengan selamat. Bisa tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan bisa seperti ayahnya. Tanggung Jawab!
"Sayang kamu ngapain ngelamun Gitu?" Aku berjengit kaget karena tiba2 saja Raffi memegang pundakku dari belakang. Aku melirik jam ternyata sudah jam 10 malam. Aku berdiri dan melepaskan dasi yang masih berada di kerah kemejanya.
"Tumben pulang Awal?" Ucapku meletakkan dasinya dan juga kemeja nya yang sudah ia buka dan hanya mengenakan kaos putih polosnya
"Pekerjaan sudah selesai sayang makanya aku pulang lebih awal kangen sama Kesayangan Ayah" ucapnya yang langsung duduk mensejajarkan kepalanya tepat di perutku yang sudah membuncit karena sedang tumbuh buah hati kami.
"Hay jagoan Ayah , bagaimana hari ini kamu tidak membuat Bunda mu kesusahan kan? Kamu jagain bunda kan sayang? Ayah kangen sama Kamu dan Bunda Baik baik disana ya sebentar lagi kamu akan melihat dunia yang tuhan ciptakan sayang. " Aku tersenyum melihat Raffi berbicara dengan anakku. Salah satu kebiasaannya setelah pulang kantor pasti menyempatkan waktu untuk mengajak anak kami bicara.
Oh iya aku sampai lupa apa kalian bertanya jenis kelamin anak kami? Cowok. Ya menurut hasil USG Anak kami laki laki dan betala bahagianya Raffi karena keinginan dan doanya dikabulkan oleh tuhan.
"Alif laam raa. Tilka ayatul kitabil mubin (i) *surah Yusuf* " aku mengelus kepala Raffi satu lagi kebiasaannya pasti selalu membacakan surah Yusuf kepada anak kami aku beruntung mempunyai Raffi sangat beruntung thank's god.
*****
Hari Minggu adalah hari yang sangat membahagiakan bagiku karna apa? Karna aku bisa bermanja ria dengan Raffi seharian! kita memang selalu menghabiskan waktu berdua eh aku ralat bertiga bersama si Kecil didalam rahimku untuk Quality time bersama.
Dan hati ini sesuai rencana kami malam tadi kami akan pergi ke mall untuk membeli perlengkapan untuk anak kami. kata mama setelah 7 bulan hamil kami sudah boleh membeli perlengkapan bayi.
"Sayang ayo cepet" teriakku dari bawah. Dan tak lama kemudian aku melihat Raffi sudah Rapi dan siap. Kami pun berangkat ke mall dekat rumah kamii.
*****
"Udah ini aja sayang?" Tanya Raffi kami sudah hampir 1 jam berada di Tempat Perlengkapan bayi ini. Dan kalian tau lah apa saja perlengkapan bayi. Tak perlu aku jelaskan lagian Authornya juga gak tau dia kan belum nikah hihihi. *emang bener*
"Iya udha lah nanti biar mama aja yang beli kekurangannya"
"Yaudha kita bayar dulu" aku dan raffi pun berjalan kekasir dan membayar semua barang yang kami beli.
Setelha itu kami pun Makan siang dan pulang.
****
Raffi Pov.
Semalam Gigi mengalami kontraksi dan itu cukup membuat aku khawatir setengah mati. Aku langsung membawanya ke dokter dan katanya sudha pembukaan ke 3. Untung saja aku sudah menyelesaikan pekerjaan kantorku dan sudah ada Irwan yang menggantikan ku sementara.
Rasa khawatir , bahagia , was was , Tegang bercampur menjadi satu . Bahagia aku tidak bisa menyembunyikan rona kebahagian dari wajahku. Aku bahkan sangat tegang dna khawatir saat Gigi mengalami Kontraksi tapi aku berusaha sebisa mungkin untuk tidak tegang dan khawatir didepannya aku juga tidka mau membuat gigi takut.
"Aduuhh sayang perutkuu sakiit" rintihnya kesakitan yang membuat aku semakin dilanda rasa khawatir.
Aku menggenggam tangannya erat untung saja ada dokter erika yang mendampingi istriku dan membantu menenangkan istriku.
"Sabar sayang, kalau seandainya bisa rasa skait kamu dipjndahkan aku rela kok biar aku yabg kesakitan" ucapku dan mendapatkan toyoran dikepalaku dari mama mertuaku
"Kamu ini istri kamu ini mau lahiran Raffi. Dan mana mungkin kamu yang sakit sedangkan yang hamil istri kamu" ucap mama mertuaku. Aku kan bicara 'Seandainya'
"Ya kali aja bisa gitu Ma aku kasian liat Gigi kesakitan ginii" ucapku lesu. walaupun sakit gigi masih sempat2 nya melakukan olahraga yang apalah itu namanya aku juga tidak tau. Yang katanya bagus untuk melakukan lahiran secara jormal. Gigi memang menginginkan lahirannya secara normal.
"Bapak Raffi apa saya bisa bicara?" Ucap dokter erika
"Bisa dok, sayang aku pergi dulu sebentar ya" aku pun mengikuti dokter erika menuju ruangannya sebenarnya aku penasaran apa yang akan doker erika katakan?
Cesar? Perkataan dokter erika tadi sungguh membuat kepalaku pening. Bagaimana tidak kata dokter Janin nya sudah * gaes bayangin aj pas memsyee lahirnn itu lho... aku males ngetiik nyaa hehe pasti masih inget kan? Aku harap klian inget gaess*
Apa Gigi mau menjalani operasi Cesar? Tapi demi keselamatan bayi dan juga istriku mau tidkak mau harus tetap dilakukan.
*****
Dan setelah membujuk Gigi dan memberikan pengertian kepadanya akhirnya dia mau juga aku selalu setia menemani istriku , tanganku tak pernah lepas dari tangannya. Ragaku tak pernah jauh dari sampingnya aku selalu menemaninya.
Dan saat ini kami sudha berada dalam ruang operasi dalam hati kupanjatkan doa doa agar anak dan istriku selamat. dan akhirnya suara tangisan bayi yang aku tunggu akhirnya hisa aku dengar juga.
Hidung mancung, Alis tebal , pipinya yang gembil sungguh membuat aku gemas , Anakku sedang dimandikan oleh suster sedangkan istriku masih belum sadar karena efek obat bius. Setelah dibersihkan aku melakukan skin to skin dengan anakku mengadzanin nya.
Untuk pertama kalinya Kulitku bertabrakan dengan kulit halus anAkku, jagoanku. Air mataku luruh begitu saja. Aku Menajdi seorang ayah? Aku benar2 tidak menyangka aku sudah menjadi seorang ayah.
sebegini bahagiakan saat seorang lelaki menajdi seorang ayah? Apa alm. papa dulu juga merasakan bahagia seperti apa yang aku rasakan saat ini disaat aku lahir dulu??? Pa, affi rindu papa.
Aku menciumi anakku sangat lucu sekali dia tidur dengan mengemut jempolnya dan err... sungguh membuatku gemas.
settelah pulang dari rumah sakit aku selalu menemani istriku begadang tengah malam karena anakku yang selalu bangun tenaah malam karena haus.
Daffa Rafka Ahmad. Jagoan kecilku. malaikat lecil keluarga kami.
****
23 tahun kemudian.
Author pov.
Seorang lelaki yang begitu tampan dengan mebawa tas hitamnya, jas putih yang sangat pas melekat di tubuh atletisnya. Sapaan demi sapaan ia terima. Dia mebalas dengan begitu ramah.
"Selamat pagi dokter"
"Selamat pagi dokter Rafka"
"Pagi Dokter ganteng"
dari Sekian banyaknya saapaan kira2 itu lah sapaan yang mampu ditangkap oleh kuping nya.
Daffa Rafka Ahmad atau biasa dipanggil Rafka ini diusia mudnaya yang baru menginjak umur 22 tahun sudha sukses menjadi seorang dokter. Sifatnya yang ramah dan murah senyum menurun dari sang ayah Raffi Faridz Ahmad.
"Kakak, sudahlah jangan terlalu banyak tersenyum bisa dikira gila kau nanti" ucap seseorang wanita disampubgnya yang lain adalah adiknya Anindya Slavina Ahmad.
"Bukankah senyum adalah ibadah dek?" Ucap rafka
"Ck. Iya senyum adalah ibadah tapi kalau senyum terus menerus bisa saja kau buka orang waras kak." Cibir nindya
"Jadi kau menuduhku Gila begitu?"
"Aku tidka mengucapkannya kau yang mengucapkannya sendirii kak"Ucap Nindya sengit. Rafka pun merangkul dan mengacak rambut adiknya itu.
"kau Ini mirip seperti bunda" cibir rafka
"Iya aku tau kau akan mengatai ku kan kalau aku cerewet Whatever lah"
"Kau yang bilang sendirii"
"Lagian kamu kenapa ikut kakak sih? Tumben sekalii"
"Apa aku tidak boleh ikut dengan mu kak?" Ucapnya bergetar menahan tangis
"Usia aja udha 17 tahun tapi kau masih saja seperti anak umur 5 tahun cengeng."
"Biarin."
****
Hari ini tepat dimana Anniversarry pernikahan Raffi dan Gigi yang ke 23 tahun dan Rafka juga anindya sudaa menyiapkan surprise untuk kedua orang yang saagat berharga di hidup mereka.
"Sayang ini kotak siapa kenapa ada didepan pintu kamar kita?" Ujar seornag wanita yang sudha berumur 40 tahunan itu. Walaupun umurnya sudah tua tapi wajahnya masih tetap cantik.
"Coba buka dulu sayang paling punya anak2" Jawab lelaki itu , menutup laptopnya dan mendekati istrinya siapa lagi kalau bukan raffi dan gigi
Gigi pun membuka kotak tersebut dan didalam kotak terdapat surat dan Kue Yang bertuliskan Happy Anniversarry 23 th Ayah Bunda. kesukaannya Gigi pun membaca surat itu.
To : Ayah & Bunda
" Ayah , Bunda terimakasih karna kalian telah merawat kami hingga kami besar dan tumbuh menajdi anak yang Insyaallah berguna bagi ayah dan bunda juga agama dan negara. Mungkin kata terimakasih saja tidka bisa membalas budi dan jasa kalian selama ini kepada kami. Kami beruntung dilahirkan dari rahim seorang wanita cantik bak bidadari yang mempunyai hati Seperti seorang malaikat namun manja  . Kami juga beruntung mempunyi Ayah yang begitu tegar, baik , tanggung jawab dan tegas. yang selalu mengutamakan kebahagiaan keluarga daripada dirinya sendirii. Aku sebagai anak lelaki dirunah ini akan mengikuti jejak ayah yang selalu menjaga bunda dan adikku Nindya Aku akan berjanjiakan menjadi lelaki yang bertanggung jawab , tidak boleh cengeng dan harus bekerja keras sebagaimana ayah ajarkan padaku. Ayah Bunda Kami sangat mencintai kalian Selamat untuk usia pernikahan kalian yang ke 23 tahun ini semoga kebahagiaan dan kerukunan selalu menyelimuti keluarga kita. Dan inilah saat nya aku membahagiakan kalian berdua . Percaya bahwa kami selalu menyayangi kalian kalian adalah malaikat untuk Rafka dan juga Nindya.
WE LOVE YOU AYAH BUNDA
With Love
Rafka & Anindya 
Air mata Gigi lurub begitu saja begitu bahagianya dia menajdi seorang ibu yang melihat anaknya sudah sukses dan tak pernah bergantubg pada ayah dan juga bundanya .
Raffi memeluk Gigi erat. Tiba2 saja pintu kamar terbuka dan tampaklah dua anak yang tengah berdiri dengan membawa kado. Mereka berdua pun berlari memeluk kedua orang tua mereka.
"Terima kasih bunda , karena telah menjadi ibu yang begitu sabar membesarkan kami berdua" ucap Anindya dan memeluk bundanya
"Ayah makasih ayah udah jadi malaikat dan juga bagai doraemon nya kami bertiga yang selalu memenuhi semua keinginan kamu sdan selalu menjga kami.dan terima kasih sudah menjadi inspirator untuk Rafka. dan rafkan berjanji sekarang sudah saatnya rafka bahagiaain ayah sama bunda dan juga nindya Rafka akan menggantikan posisi ayah sebagai doraemon hidupnya keluarga kita dan rafka berjanji akan selalu ingat pesan ayah."
"Jadi anak yang berbakti , ramah , tanggung jawab , jadi lelaki jangan cengeng. Harus punya prinsip dan harus baik kesemua orang?" Ucap raffi.
"Ya" dan detik itu juga Rafka memeluk ayahnya erat.bangga menjadi seorang ayah yang sukses mendidik anaknya dengan baik dan berhasil membuat anaknya sukses dan menjalani semua aturannya dna titahnya dengan baik.
"Ayahhh" rengek Nindya membuat Rafka melepas pelukannya. mereka tertawa mendapati ekspresi menggemaskan nindya.
"sini Peluk Ayah" raffi merentangkan tangannya pertanda meminta nindya memeluknya dan dengan senang hati nindya memeluk ayahnya. Sedangkan rafka beralih memeluk bunda nya.
"ayahh kita liburan yaa ke Yunani" rengek Nindya dalam pelukan ayahnya
"Liburan mulu pikirin sekolah " cibir Rafka
"Biarin sesekali liburan bareng ayah sama bunda lagian aku ulang tahun kemaren belum jalan jalan ya kan yah?" Raffi mengangguk.
"Huu " Nindya memeletkan lidahnya dan kembali memeluk ayahnya erat.
Raffi dan Gigi tersenyum melihat adegan didepannya. walaupun sering diantara rafka dan nidya berantem saling jail tapi mereka tau rafka sangat menyayangi adikknya begitu juga dengan nindya yang sangat menyayangi kakaknya.
****
"Aku beruntung mempunyai istri yang begitu cantik dan baik , rendah hati dan juga penyabar. Mempunyai dua anak yang begitu cerdas dan dewasa. Aku harap kebahagiaan selalu menyelimuti keluarga kecil kami. Terima kasih tuhan kau telah memberikan kebahagian , istri dan dua malaikat kecilku ini kepadaku. aku berjanji akan selalu membahagaiaakn mereka
~Raffi Faridz Ahmad~ "
****
"betapa bahagia nya aku mempunya suami dan juga anak anak yang begitu menyayangiku. Aku berharap tuhan akan selalu memberikan kebahagian untuk keluarga kecilku. Terimakasih tuhan kau telah memberikan ku suami yang begitu mencintaiku dan menyayangi ku Suami yang bertanggung jawab dan sholeh.
~Nagita Slavina Ahmad~
~ END ~
Finally akhirnya bisa nyelesein ini cerbung 😃 wehhh makasih buat temen temen yg udah setia nunggu cerbung *Move On* inii 🙏 Lunas Hehe tinggal nyeleseiin yang *Takdir Cinta Captain* dann buat yang baruu hehe😃😃
Maaf ya udha gantungiin cerbung ini dan akhirnya selesai juga kan hehe gak akan digantung gantung lagii dehh 😂😂

Tidak ada komentar:

Posting Komentar