Kamis, 14 April 2016

"Move on"
‪#‎part27‬
******
Author Pov.
Suasana yang tenang, danau yang indah, hamparan rumput hijau yang sangat indah dan membuat mata dimanjakan dengan keindahan Danau ini.
Raffi meemang sengaja mengajak Gigi ketempat ini. Tempat yang dulu selalu dia datangi bersama Keluarganya dan juga bersama Masa Lalu nya.
"Gi" kata raffi memegang pundak Gigi yang sedang menyapu keindahan tempat ini dengan matanya melihat kesekeliling bergumam 'begitu indahnya ciptaan tuhan'
"Hay" ucap raffi yang sukses membuyarkan ketertakjupan nya. Gigi terlonjak kaget.
"Ffi " gumam Gigi
"Kenapa? Takjub sama kegantengan aku? Atau kamu gak suka sama tempat ini?? Yaudh ayo kita pindah aja " ucap raffi dengan senyuman yang mengembang disudut bibirnya memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Apa sih kamu mah kelewat PD! Tempat ini Indah aku suka. Wait! Kamu kenapa ngajak aku kesini??" Ucap raffi menatap mata raffi
"Yaudh yuk kita duduk disana" ucap raffi dengan menarik tangan Gigi menuju sebuah kursi panjang yang langsung berhadapan dengan danau Dihadapannya.
"Udah duduk duluu" ucap raffi lalu mereka pun duduk.
Sesaat terjadi keheningan Diantara mereka. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Raffi sibuk dengan pikirannya yang entah akan memulai omongannya kepada Gigi dia mencoba menyusun kata demi kata yang akan dia utaran. Sedangkan Gigi sibuk dengan pikirannya dan juga matanya yang sedang memuji keindahan yang diciptakan tuhan yang ada didepan matanya ini.
"Gi"
"Hmm" Gigi masih belum mengalihkan pandangannya dari keindahan didepannya.
Raffi menghela nafas lalu membuka jas nya lalu memegang tangan Gigi memposisikan Gigi agar menghadapnyaa.
Gigi bingung apa yang sedang raffi lakukan kenapa jantungnya berdetak tidak seperti orang normal???
"Aku mau ngomong serius sama kamu" ucap raffi lirih Gigi hanya mengkerutkan dahinya
"Kenapa sih Affi?? Kok jadi kaya drama gini" Gigi terkekeh dengan omongannya sendiri
"Gi aku seriusan kamu serius dong" ucap raffi gigi pun menunduk memandang raffi yang tengah memandang nya lekat dengan berlutut didepannya
Raffi menghela nafasnya " gi emm mungkin ini terlalu cepat untuk aku mengungkapkannya tapi aku gak mau lagi menahan untuk lebih lama lagii gi aku nyaman sama kamu nanas juga nyaman sama kamu.. Aku mau menjaga kamu dan nanas dengan cara aku sendiri sekuat dan semampu aku .. Aku ... Aku cinta sama kamu apa kamu mau menjadi pendamping aku selamanya saat aku masih bisa membuka mata ataupun sampai menutup mata . Saat aku bernafas ataupun sampai aku tak diijinkan untuk bernafas lagi sama tuhan .. maukah kamu menjadi detak jantungku .. maukah kamu menjadi penyemangat hidupku dan juga penyemangat Adikku ... maukah kamu menemani disetiap langkahku ?? Tapi aku gak mau maksa kamu kalau kamu gak mau jawab sekarang kok aku gak bakalan maksa" ucap raffi dengan penung penekanan disetiap kata demi kata yang dia ucapkan raffi pun langsung menatap tajam mata gigi hay tapi kenapa ada air mata dipelupuk matanya..
"Kenapa nangis sih?? Apa ada yang salah sama omongan aku??" Ucap raffi mengulurkan tangannya menaagkup wajah gigi dan menghapus air mata gigi yang sudah membasahi pipi chubby nya dengan menggunakan ibu jarinya ... gigi hanya menggeleng raffi dibuat bingung dengan tingkah gigi
"Lalu kenapa??" Ucap raffi memastikan ke gigi .. gigi menghela nafas untuk mengatur nafasnya ... menangkup wajah raffi untuk menemukan kebohongan melalui sorot matanya tapi kenapa dia tidak menemukannya? Kenapa hanya ada tatapan yang meneduhkan??
"Hal apa yang membuat kamu jatuh cinta ehh maksudnya hal apa yang membuat kamu bisa bicara seperti itu padaku ffi?" Tanya gigi. Raffi pun menggenggam tangan gigi yang masih menangkup wajahnya . Ditariknya tangan gigi lalu diciumnya punggung tangan gigi dalam dalam .
"Karena aku mencintai mu tanpa alasan dan mungkin ini adalah takdir tuhan." Ucap raffi
"Apa kamu yakin aku bisa seperti yang kamu ucapkan tadi?? " ucap gigi menatap mata raffi .. air matanya mulai membasahi pipi nya lagii
"Kita berusaha" ucap raffi mantab dengan senyum yang mengembang memperlihatkan deretan giginya yang putih nan rapi.
"Ta..tapii maaf aki gak bisa ffi" ucap gigi melepaskan genggaman tangannya bangkit dari duduknya dan mulai membalikkan badannya membelakangi raffi. Raffi mengkerutkan dahinya perasaannya bergemuruh. Dia gusar apa ini adalah sebuah penolakan?? Raffi mengatur nafasnya mencoba akan menerima semua keputusan yang akan dia dengar dari bibir mungil gigi.
"Baiklah kalo gituu aku terima keputusanmu .. kalo gitu aku antar pulang sekarang yaa" ucap raffi yang mencoba untuk setenang mungkin dan dengan senyuman terpaksa yang menghiasi wajah tampan bak dewa nya ituu
Raffi meraih jas yang tergeletak di kursi. Lalu raffi melihat punggung gigi mencoba tersenyum walau sakit. Tapi kenapa wanita didepannya ini tidak membalikkan badannya?? Raffi menghela nafasnya kembali untuk yang kesekian kalinya.
"Yaudah kalo gitu aku tunggu kamu dimobil yaa" ucap raffi membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya menuju mobil
Nagita Pov
"Karena aku mencintai mu tanpa alasan dan mungkin ini adalah tadir tuhan." Ucap raffi aku tak tau lagi aku harus bicara apa
"Apa kamu yakin aku bisa seperti yang kamu ucapkan tadi??" Tanyaku
"Kita berusaha" ucapnya . Kenapa hanya dengan mendengar seperti itu dapat menghangatkan perasaan ku?? Oh god bantu aku untuk menjawab semua inii
Aku menghela nafas lalu perlahan aku melepaskan genggaman tangan raffi yang menggenggam erat tanganku. Aku bangkit dari dudukku dan mulai membelakanginya .
"Aku mau tau reaksi kamu ffi apa kamu sungguh sungguh apa enggak ?" Ucapku dalam hati kudengar raffi menghela nafasnya aku tau walaupun raffi berusaha tenang tapi aku tau dia begitu gusar saat inii . Saat aku merasakan raffi mulai melangkahkan kakinya aku mulai membalikkan badanku
"Jadi sampai situ kamu berjuang??" Ucapku memanyunkan bibirku dan mampu menghentikan langkahnya dia berbalik menghadapku .. aku lihat dahinya mengernyit bingung aku tertawa jahat dalam hati
"Kamu kan belum tau jawaban aku .. yaudh sana kamu pulang " ucapku membalikkan badanku . Aku sebal dengan nya kenapa jadi lelaki tidak peka sekali sih.
"Maksud kamu apa sih gi? Tadi kan bilang kalau kamu gak bisa yaudahh aku..." ucapnya
"Dan kamu kira aku bakal nolak kamu?? Stupid raffi!!" Ucapku membalikkan badanku dengan senyuman yang mengembang di bibirku.
"Jadi kamuu??" Aku mengangguk dan merentangkan kedua tanganku.. kurasa dia mengerti apa yang aku mau dia pun berlari dan langsung memeluk ku erat aku bersandar pada dada bidangnya. Dan mulai saat ini tempat inilah yang akan menjadi tempat favorite dan tempat ternyamanku bersanda.
"Ihh raffi aku gak bisa nafas" ucapku merengek dan dia pun langsung menghadiahi sebuah cubitan di kedua pipikuu
"Kamu sih hampir buat aku putus asa" ucapnya menangkup wajahku gemas dan mencium kening dan juga hidungku
Blush!!
Kurasa pipiku memanas dan mungkin sudah memerah seperti kepiting rebus. Kulihat dia tersenyum jahil aku langsung memeluknya dan menyembunyikan wajahku di dada bidangnya. Kudengar dia tertawa jahat sekali dia.
"Udah kali gak usah blushing gituu" ucapnya aku langsung memukul dadanya manja
"Ih raffi kamu mah bikin aku malu" ucapku mengeratkan pelukanku saat dia ingin melerau pelukanku
"Gak usah malu dong kenapa harus malu sama pacar sendiri" ucapnya aku menatapnya
"Ihh raffi udah 3 kali kamu buat aku blushing dalam 1 menit" ucapku memanyunkan bibirku dan langsung memeluknya kembali
"Iya deh iya udah dong pelukannya nyaman banget ya??"
"4 kaliii" ucapku melepas pelukannya dan langsung memanyunkan bibirku dengan tanganku melipat didadaku dia terkekeh geli melihat sikapku. Lalu raffi pun menarik kepalaku untuk dibenamkan di dada bidangnya
"Ohh ternyata pacalku inii manja aned yaa" ucapnya seperti anak kecil aku terkekeh geli melihat nya
"Seorang DirUt bisa kaya anak kecil juga??" Ucap ku mencubit perut nya yang rata
******
Author Pov
Hari ini , detik ini raffi mempunyai tanggungan yang sangat besar selain menjaga perusahan tapi dia juga harus menjaga dua belah hatinya Adik dan juga sahabat hidupnyaa
Hari yang bahagia bagi dia . Mencoba melupakan sesaat semua masalah yang akan dia lewati bersana gigi kedepannya . Ya pasti akan banyak halangan yang akan mereka lewati mengingat masih ada dua orang ralat sepasang suami istri yang masih tergila gila pada raffi maupun gigi .
******
Ahh sweet momentt hehe ... like koment yaa jangan lupa ditunggu selalu
"Takdir Cinta Captain"
InsyaAllah kalo gak sibuk nanti sore di post
Selamat membaca

1 komentar: