"Move On"
#part15
*****
Jangan lupa ya dilike and dikoment berikan kritik dan saran kaliann oke oke... maaf jika Gaje GaK bagus Typo andd apalah ituu
Happy reading gaess
~~~
Raffi Faridz Ahmad Point Of View
Aku mencoba menenangkan Gigi yang rasanya dia sangat sekali jika
mengingat tentang orang yang tadi menamparnya hingga keadaannya melemah
seperti saat ini
"Ffi" panggilnya dengan suara yang parau aku
menoleh menghadap kearah wajah ayunya mataku bertemu dengan matanya yang
sangat indah
"Makasih" ucapnya kenapa selalu bilang terimakasih
dari tadi dia hanya mengucap kata itu kepadaku jelas jelas aku telah
meng sama sama kan jawaban itu...
"Iya kamu gak usah bilang
terima kasih mulu disimpen dulu itu kata terima kasihnya ntar habis
kalau aku nolongin kamu lagi gak ada kata kata makasih lagii" ucapku
yang membuat Gigi terkekeh.. Lega ya ada perasaan lega saat melihat
senyum yang merekah di sudut bibirnya yang sangat indah dan manis
"Oh ya bagaimana keadaan nanas?? Apa dia sudh sadar? Apa dia baik baik
saja? Bagaimana keadaannya ffi? " kenapa dia begitu khawatir disisi
lain dia juga sedang lemah dan butuh ketenangan kenapa dia begitu
menghawatirkan adikku??
"Dia masih belum sadar dan oh ya Gi apa
tadi kamu bertemu dengan dokter???" Ucap ku memandang wajahnya kulihat
ada segurat kekhawatiran dimata indahnya kekhawatiran kepada orang lain
yaitu adik kandungky Nanas! Tapi kenapa dia sangat mengkhawatirkannya
sedangkan dia juga sedang sakit seperti ini!! Ahhh entahlahh
"Affi antarkan aku aku ingin bertemu dengan nanas sekarang aku mohon"
ucapnya memohon yang membuatku tak tega namun aku melarangnya karena
kata dokter dia belum boleh bergerak dulu dan harus istirahat
"Sudhlah gi tidak usah terlalu mengkhatirkan adikku dia sedang dijaga
dengan wenda dan ruben dia akan baik baik saja sekarang kamu istirahat
aja biar tubuh kamu fit kembali" ucapku memposisikan dia tertidur lagi
karena tadi Gigi ingin beranjak dari tempat tidur
"Tidak Affi
aku harus bertemu dengan nanas please ijinin aku aku kuat kok aku udh
sehat dan sekarang aku mau bertemu dengan nanas please" ucapnya yang
memegang tanganku dengan kedua tangannya yang membuat tubuhku menghangat
seketika seperti ada aliran kehangatan yang dia salurkan kepadaku. Dia
terus memaksa dan aku pun menyerah namun dia harus memakai kursi roda .
Dia tersenyum saat aku mengIyakan permintaannnya ya benar Wanita itu
selalu menang!. Aku mencari kursi roda sudh kucari dan menanyakan ke
suster namun katanya "maaf persediaan kursi roda sudh habis" apa?? Rumah
sakit macam apa ini? Semewah ini semegah ini masa ita kursi roda sampai
gak ada stok kan lucu! ( yang lucu itu authornya Affi marahin aja
authornya haha peace )
Huhhf dengan terpaksa aku kembali
menghampiri Gigi yang sudh duduk diatas ranjang dengan tangan kirinya
memegang infus dia menatapku bingung lalu dengan cepat ku gendong
tubuhnya dan dia sedikit bingung namun dengan apa lagi kalau tidak
dengan cara ini. Aku membopong tubuhnya dengan tangan kanan nya memeluk
leherku dan tanga. kirinya memegang infusnya
"Kenapa tidak
pakai kursi roda??" Ucap nya saat aku mulai berjalan menelusuri lorong
untuk mencapai keruang rawat nanas. Aku memandang wajahnya tersenyum
sebentar dan mulai menatap jalan didepan
"Tidak ada kursi roda
stoknya habis dan mau dengan cara apa lagi yaini cara satu satunya agar
kamu bisa bertemu dengan nanas yakan??" Ucapku menatap wajahnya dan
kulihat senyumnya sangat manis dia mengeratkan pegangannya pada leherku
hingga tidak ada jarak lagi diantara kita
"Affi sebenarnya tadi
aku bertemu dengan dokter dann kita harus segera memindahkan nanas untuk
dikemo agar penyakitnya tidak akan lebih menggerogoti tubuhnya
dan......" ( Gigi menceritakan semuanya saat Gigi bertemu dokter tadii
males mau ngetiknya hehe )
****
"Baiklah besok pagi pagi
sekali kita akan pergi ke rumah sakit singapure untuk kemo nanas dan
kita berlima akan berangkat kesana tapi apa kamu mau???" Ucapku spontan
saat setelah mendengar penjelasan dari Gigi aku menatap wajahnya
sepertinya dia memikirkan sesuatu dan seketika wajahnya tersenyum
kembali
"Ya boleh kenapa enggak kalau untuk menjaga adikku ya
kan??" Ucap Gigi yang seketika aku tanggapi dengan Mengernyitkan dahiku "
menjaga adikku??" Apa arti dari kata katanya itu kulihat dia panik dan
wajahnya memerah
"Iya dia kan adikku walaupun aku baru beberapa
hari bertemu dan kenal dengan adikmu tapi dia sudh ku anggap sebagai
adikku apa salah??" Ucapnya ohh aku kira apaa tadii aku tersenyum
"Kenapa harus aku melarangnya?? " ucapku dan langsung membuka pintu saat kami sudh sampai didepan pintu kamar rawat nanas
Kulihat wenda dan ruben sedang asyik pacaran duduk disofa dan aku kira
mereka sedang mengKEPOin Ig idola mereka yaitu kebiasaan merekaa...
mereka menatap kami dengan heran yaa dengan posisi aku menggendong Gigi
tidak seperti biasanya biasanya yang selalu sikap ku dingin kepada Gigi
begitu pula sebaliknya. Namun tidak untuk hari ini
"Gigi... loe
kenapa sayang kok bisa pake infus segala?" Wenda sangat khawatir dengan
sahabatnya ini lalu aku menduduk kan Gigi di kursi dekat ranjang nanas
ruben dan wenda menghampiri kami
"Gue gak ppa wen tadi cuma ada
incident sedikit " ucapnyaa aku melihat gurat kekhawatiran diwajah Gigi
dan juga gurat kebingungan yang seakan akan meminta penjelasan yang
lebih
"Iya tadi Gigi itu....." ucapanku langsung dipotong Gigi
saat aku ingin menceritakannya yang sebenar benarnya namun kulirik Gigi
dia mengerutkan dahinya menggeleng seakan akan aku tidam harus
menceritakannya aku mengerti apa mau Gigi karena dia tidak mau kalau
wenda khawatir
"Iya tadi Gigi pingsan karena kelaparan dari tadi
pagi kata dokter belun ada asupan makanan yang masuk keperutnya" ucapku
dusta hanya ingin membantu Gigi berbohong
"Ya tadi gue pingsan
heheh" ucap Gigi cengengesan ya allah betapa manis nya senyum yang
keluar dari wajahnya beruntung banget nanti cowok yang akn memiliki Gigi
"Bagaimana keadaan nanas??" Ucap ku kepada kedua sahabat ku itu ruben dan wenda
"dia belum sadar dan kata dokter sebentar lagii ya kita tunggu aja
ffii" ucap ruben aku langsung duduk diranjang nanas tepat di ranjang
bagian kaki nanas
"Oh ya ben loe ikut gue sebentar kita harus
mengerus semuanya dan segera mengurus tiket" ucap ku yang ditanggapi
mimik wajah bingung dari kedua sahabatku aku bangkit dan berlalu pergi
setelah meminta agar wenda dan Gigi menemani nanas dan saat kulihat
kebelakang ternyata ruben telah mengikutiku
"Affi" panggil ruben yang saat ini sudh berjalan beriringan denganku
"Nanti gue jelasin sama loe " ucapku
*********
Udh dulu yaa segini dulu hehe udh capek mikir sama ngetik maaf jika feel nya gak dapet jangan lupa like and koment 😄😄
Tidak ada komentar:
Posting Komentar