Kamis, 14 April 2016

"Move On"
‪#‎part15‬
*****
Jangan lupa ya dilike and dikoment berikan kritik dan saran kaliann oke oke... maaf jika Gaje GaK bagus Typo andd apalah ituu
Happy reading gaess
~~~
Raffi Faridz Ahmad Point Of View
Aku mencoba menenangkan Gigi yang rasanya dia sangat sekali jika mengingat tentang orang yang tadi menamparnya hingga keadaannya melemah seperti saat ini
"Ffi" panggilnya dengan suara yang parau aku menoleh menghadap kearah wajah ayunya mataku bertemu dengan matanya yang sangat indah
"Makasih" ucapnya kenapa selalu bilang terimakasih dari tadi dia hanya mengucap kata itu kepadaku jelas jelas aku telah meng sama sama kan jawaban itu...
"Iya kamu gak usah bilang terima kasih mulu disimpen dulu itu kata terima kasihnya ntar habis kalau aku nolongin kamu lagi gak ada kata kata makasih lagii" ucapku yang membuat Gigi terkekeh.. Lega ya ada perasaan lega saat melihat senyum yang merekah di sudut bibirnya yang sangat indah dan manis
"Oh ya bagaimana keadaan nanas?? Apa dia sudh sadar? Apa dia baik baik saja? Bagaimana keadaannya ffi? " kenapa dia begitu khawatir disisi lain dia juga sedang lemah dan butuh ketenangan kenapa dia begitu menghawatirkan adikku??
"Dia masih belum sadar dan oh ya Gi apa tadi kamu bertemu dengan dokter???" Ucap ku memandang wajahnya kulihat ada segurat kekhawatiran dimata indahnya kekhawatiran kepada orang lain yaitu adik kandungky Nanas! Tapi kenapa dia sangat mengkhawatirkannya sedangkan dia juga sedang sakit seperti ini!! Ahhh entahlahh
"Affi antarkan aku aku ingin bertemu dengan nanas sekarang aku mohon" ucapnya memohon yang membuatku tak tega namun aku melarangnya karena kata dokter dia belum boleh bergerak dulu dan harus istirahat
"Sudhlah gi tidak usah terlalu mengkhatirkan adikku dia sedang dijaga dengan wenda dan ruben dia akan baik baik saja sekarang kamu istirahat aja biar tubuh kamu fit kembali" ucapku memposisikan dia tertidur lagi karena tadi Gigi ingin beranjak dari tempat tidur
"Tidak Affi aku harus bertemu dengan nanas please ijinin aku aku kuat kok aku udh sehat dan sekarang aku mau bertemu dengan nanas please" ucapnya yang memegang tanganku dengan kedua tangannya yang membuat tubuhku menghangat seketika seperti ada aliran kehangatan yang dia salurkan kepadaku. Dia terus memaksa dan aku pun menyerah namun dia harus memakai kursi roda .
Dia tersenyum saat aku mengIyakan permintaannnya ya benar Wanita itu selalu menang!. Aku mencari kursi roda sudh kucari dan menanyakan ke suster namun katanya "maaf persediaan kursi roda sudh habis" apa?? Rumah sakit macam apa ini? Semewah ini semegah ini masa ita kursi roda sampai gak ada stok kan lucu! ( yang lucu itu authornya Affi marahin aja authornya haha peace )
Huhhf dengan terpaksa aku kembali menghampiri Gigi yang sudh duduk diatas ranjang dengan tangan kirinya memegang infus dia menatapku bingung lalu dengan cepat ku gendong tubuhnya dan dia sedikit bingung namun dengan apa lagi kalau tidak dengan cara ini. Aku membopong tubuhnya dengan tangan kanan nya memeluk leherku dan tanga. kirinya memegang infusnya
"Kenapa tidak pakai kursi roda??" Ucap nya saat aku mulai berjalan menelusuri lorong untuk mencapai keruang rawat nanas. Aku memandang wajahnya tersenyum sebentar dan mulai menatap jalan didepan
"Tidak ada kursi roda stoknya habis dan mau dengan cara apa lagi yaini cara satu satunya agar kamu bisa bertemu dengan nanas yakan??" Ucapku menatap wajahnya dan kulihat senyumnya sangat manis dia mengeratkan pegangannya pada leherku hingga tidak ada jarak lagi diantara kita
"Affi sebenarnya tadi aku bertemu dengan dokter dann kita harus segera memindahkan nanas untuk dikemo agar penyakitnya tidak akan lebih menggerogoti tubuhnya dan......" ( Gigi menceritakan semuanya saat Gigi bertemu dokter tadii males mau ngetiknya hehe )
****
"Baiklah besok pagi pagi sekali kita akan pergi ke rumah sakit singapure untuk kemo nanas dan kita berlima akan berangkat kesana tapi apa kamu mau???" Ucapku spontan saat setelah mendengar penjelasan dari Gigi aku menatap wajahnya sepertinya dia memikirkan sesuatu dan seketika wajahnya tersenyum kembali
"Ya boleh kenapa enggak kalau untuk menjaga adikku ya kan??" Ucap Gigi yang seketika aku tanggapi dengan Mengernyitkan dahiku " menjaga adikku??" Apa arti dari kata katanya itu kulihat dia panik dan wajahnya memerah
"Iya dia kan adikku walaupun aku baru beberapa hari bertemu dan kenal dengan adikmu tapi dia sudh ku anggap sebagai adikku apa salah??" Ucapnya ohh aku kira apaa tadii aku tersenyum
"Kenapa harus aku melarangnya?? " ucapku dan langsung membuka pintu saat kami sudh sampai didepan pintu kamar rawat nanas
Kulihat wenda dan ruben sedang asyik pacaran duduk disofa dan aku kira mereka sedang mengKEPOin Ig idola mereka yaitu kebiasaan merekaa... mereka menatap kami dengan heran yaa dengan posisi aku menggendong Gigi tidak seperti biasanya biasanya yang selalu sikap ku dingin kepada Gigi begitu pula sebaliknya. Namun tidak untuk hari ini
"Gigi... loe kenapa sayang kok bisa pake infus segala?" Wenda sangat khawatir dengan sahabatnya ini lalu aku menduduk kan Gigi di kursi dekat ranjang nanas ruben dan wenda menghampiri kami
"Gue gak ppa wen tadi cuma ada incident sedikit " ucapnyaa aku melihat gurat kekhawatiran diwajah Gigi dan juga gurat kebingungan yang seakan akan meminta penjelasan yang lebih
"Iya tadi Gigi itu....." ucapanku langsung dipotong Gigi saat aku ingin menceritakannya yang sebenar benarnya namun kulirik Gigi dia mengerutkan dahinya menggeleng seakan akan aku tidam harus menceritakannya aku mengerti apa mau Gigi karena dia tidak mau kalau wenda khawatir
"Iya tadi Gigi pingsan karena kelaparan dari tadi pagi kata dokter belun ada asupan makanan yang masuk keperutnya" ucapku dusta hanya ingin membantu Gigi berbohong
"Ya tadi gue pingsan heheh" ucap Gigi cengengesan ya allah betapa manis nya senyum yang keluar dari wajahnya beruntung banget nanti cowok yang akn memiliki Gigi
"Bagaimana keadaan nanas??" Ucap ku kepada kedua sahabat ku itu ruben dan wenda
"dia belum sadar dan kata dokter sebentar lagii ya kita tunggu aja ffii" ucap ruben aku langsung duduk diranjang nanas tepat di ranjang bagian kaki nanas
"Oh ya ben loe ikut gue sebentar kita harus mengerus semuanya dan segera mengurus tiket" ucap ku yang ditanggapi mimik wajah bingung dari kedua sahabatku aku bangkit dan berlalu pergi setelah meminta agar wenda dan Gigi menemani nanas dan saat kulihat kebelakang ternyata ruben telah mengikutiku
"Affi" panggil ruben yang saat ini sudh berjalan beriringan denganku
"Nanti gue jelasin sama loe " ucapku
*********
Udh dulu yaa segini dulu hehe udh capek mikir sama ngetik maaf jika feel nya gak dapet jangan lupa like and koment 😄😄

Tidak ada komentar:

Posting Komentar