Kamis, 14 April 2016

"Move On"
‪#‎part6‬
‪#‎Awal‬
~
Hy hy readers selamat malam ?? Apa sudh siap untuk membaca cerbung gue ?? Yang mungkin gak bagus hehe maklum lahh yaudh yuk dibaca emm tapi jangan lupa koment juga jangan cuma baca yaa...
Selamat membaca yaa
~
Author's Pov
"Gigi?? Nama yang bagus tapi sayang itu gak cocok buat dipake buat orang yang ce-re-wet kaya loe loe itu pantes nya dipanggil nenek cerewet " ucap raffi spontan yang membuat Gigi membelalakan matanya
"Apa loe bilang?? Nenek cerewet?? Dasar loe"
"Aduuhh" sebuah jitakan melayang dikening Raffi yang hampir saja membenjol
"Dasar loe yaa baru kenal udh main jitak jitak gue aja" ucap raffi memegangi keningnya
"Yaudh cepet sekarang loe anterin gue pulang ajaa" ucap Gigi tanpa ada rasa berdosa
"What?? " pekik raffi
"Biasa aja kalii cowok kok lebayy" ucap Gigi menoel pipi raffi dengan telapak tangannya dengan tersenyum
"Apa sih loe anterin pulang?? Gila aja loe emang gue supir loe??" Raffi mendengus kesal
"Yee apa salahnya loe itung itung bales budi kan loe udh bikin gue kotor??" Ucap Gigi
"Udh udh iya iya gue anterin loe cepet loe naik" raffi pun dengan terpaksa megantar Gigi pulang
Setalah Gigi masuk kemobil dia duduk disamping raffi raffi pun menanyakan arah rumah Gigi setelah Gigi memberitahu raffi dan terjadilah suasana hening tanpa ada pembicaraan apa gitu?? Namun sekarang Raffi hanya fokus pada mobilnya sedangkan Gigi entah apa yang ada dipikirannya saat ini memandang keluar kaca dengan tatapan yang kosong mata yang mulai mengumpulkan air mata yang mungkin hampir penuh dengan bibir yang mulai bergetar karena menahan tangis
"Loe nangis??" Raffi membuka suara saat melihat ada air mata yang menetes dipipi mulus Gigi
"Siapa?? Enggak gue emang biasa gini kalau udh ngantuk hoaamm" dusta Gigi berpura pura menguap agar raffi tak curiga
"Ohh kirain ini tinggal belok kesini kan?? " tanya raffi mengarahkan tangannya kekanan
"Ya " jawab Gigi singkat
Dann beberapa menit kemudian Gigi pun sampai dirumah dan tepat di depan rumah Gigi
"Udh turun loe" ucap raffi datar
"Ye tanpa disuruh gue juga bakal turun kalii.. oh ya thanks yaa udh mau nganter guee" ucal Gigi senyum dan langsung masuk kedalam rumah sedangkan raffi langsung pulang
Raffi Faridz Ahmad Pov
Setelah aku mengantar cewek yang sudh kuketahui namanya itu Gigi cewek yang paling nyebelin dan super duper Cerewet.. aku mulai fokus dengan mobil ku menjalankannya dengan pelan karena masih agak macet sudh semalam ini Jakarta masih macet?? Ya inilah jakarta kota yang tiada hari tanpa macet
Lalu ditengah perjalanan aku mendapat telvon dari Bi Irah tumben sekali Bi Irah telvon aku biasanya gak pernah. Ada apa?? Itu kata yang pertama kali ada dipikiranku lalu dengan agak sedikit panik juga penasaran dan terbesit satu nama 'Nanas' kuangkat telvonnya
"hallo iya bik ada apa?" Tanyaku masih agak santai
".........."
"Apa?? Baiklah bik Aku segera pulang sekarang " aku langsung kaget mendengar penjelasan bibik dan maksudnya menelvon ku
"........."
"Ya bibik tunggu dirumah sampai saya pulang" ucap ku langsung mematikan telvonnya dan segera menancap gas dengan kecepatan kencang
Disaat masih diperjalananku pikiranku entah sangat tidak konsentrasi memikirkan seseorang yang paling aku sayang sedang kesakitan dikepalanya entah bagaimana keadaannya saat ini apakah dia berteriak kesakitan? Apalagi saat ini papa dan mama tidak ada dirumah mereka sedang ada bisnis diluar negeri tepatnya dimalaysia dan Dia seorang gadis saat ini membutuhkan ku
Dan saat ini kenapa aku ada diluar rumah bukan untuk keluyuran tapi ini permintaannya agar aku membelikannya Martabak rasa coklat kesukaannya JUJUR aku khawatir dengan keadaannya saat inii.
Aku lantas menginjak gas dengan kecepatan tinggi dan selang beberapa menit saja aku sudh sampai didepan pintu
‪#‎skiippp‬
Aku telah sampai didepan pintu tanpa memperdulikan mobilku aku langsung masuk kedalam rumah dengan membawa kantong kresek berisi martabak coklat dan membawanya kekamar.
Dikamar aku melihat bik irah yang sudh sangat kewalahan menangani adikku yang terus meronta kesakitan dengan dia memegang kepalanya sendiri kurasa bukan hanya memegang tapi dia juga menjambak rambutnya mungkin untuk menahan rasa sakit dikepalanya.
Aku langsung mengambil alih posisi bik irah aku lantas memeluknya dan aku menenangkannya dipelukanku dia masih meronta menjerit jerit kesakitan aku bahkan tidak tega melihat juga mendengar nya
"Sudh sudh jangan begitu Kamu harus tenang bik tolong siapkan obatnya dan juga air putihnya " perintahku pada bik irah yang mendengar perintahku pun langsung melaksanakan
"Ini den" ucap bi irah memberikan obatnya kepada ku aku dengan cepat meminumkan obat nya kepada adikku yang sedang kasakitan ini
Setelah meminum obatnya kurasa dia mulai tenang dan bisa melepaskan pegangannya pada kepalanya dan mulai bersandar dipelukanku dengan tenang aku membelai rambutnya
"Sudh bik dia sudh tenang bibik boleh keluar biar saya yang jaga Nanas "
Ucapku lalu dengan sopan bik Irah pun meninggalkan aku dan juga nanas dikamar posisi ku saat ini duduk ditepi ranjang bersandar pada atas ranjang dengan kepala nanas yang bersandar pada dada bidangku kubelai rambutnya sesekali ku mencium pucuk kepala nanas
Tak terasa air mataku menetes begitu saja tapi aku berusaha untuk terlihat tegar. Lalu saat kurasa nanas sudh benar benar tenang dan sudah benar benar tidur aku membaringkannya Dan aku menari selimut dan menyelimutinya sampai leher nya
Mataku memandang lekat pada wajah adikku ini yang masih dengan bibir yang pasi dan juga wajahnya yang pucat sunggu aku tak tega melihat adikku tersiksa seperti ini andai bisa penyakitnya dipindah aku rela penyakit itu dipindah kedalam tubuhku dan biar aku yang merasakan sakitnya jangan adikku biarkan dia bahagia.
Saat aku ingin pergi dari kamarnya tiba tiba aku melihat buku juga pulpen yang ada di nakas nanas aku melihat sedikit dann menyingkirkan pulpen yang menutupi tulisan yang ada di sampul buku itu
"Diary ku" aku bergumam apa dia selalu menulis diari?? Tapi aku rasa tidak aku ingin sekali melihat dan membaca isi diary tersebut tapi aku sadar itu bukan milikku dan itu barang pribadi punya nanas aku punn pergi meninggalkan kamarnya
Raffi Faridz Ahmad Pov end
Nagita Slavina Ahmad Pov.
Setelah si lelaki itu mengantar kan ku aku pun berjalan memasuki rumahku saat aku membuka pintu aku masih melihat mama dan papa masih menonton acara televisi
"Ma pa " ucapku lirih papa dan mama menoleh kearahku
"Ehh sayang udh pulang??" Ucap mama ku
"Iya mah hehe Gigi kekamar dulu ya capek mau langsung istirahat "
ucapku berbohong pada mama dan menyembunyikan kekecewaan ku
"Yaudh sana istirahat besok kekampus kan??" Ucap mama ku. Aku langsung pergi kekamar dan menguncinya lalu menghempaskan tubuhku pada kasur indahku yang bernuansa pink inii
Aku mulai mengingat lagi keadaan tadi dan aku heran bagaimana bisa Dito tidak datang dihari Anniversary kita?? Apa dia lupa? Atau dito memang sengaja tidak datang? Tapi kenapa??
Mataku mulai mengeluarkan air mataku aku segera menyeka air mataku. Dan mulai memejamkan mataku tapi tiba tiba saja handphone ku berbunyi aku melihat layar handphone ku dan terpampang nama "Dito" aku berdengus malas dengan sengaja aku merijek telepon nya
Dan aku pun menonaktifkan handphone ku saat ini aku tidak ingin diganggu siapa pun apalagi Dito orang yang bisanya cuma omong doang dan gak pernah bisa memegang omongannya sendiri.
Tapi disela sela aku memikirkan Dito tiba tiba terbesit sekilas tentang cowok yang tadi mengantarkan ku pulang.
"Untung aja tadi ada cowok itu jadi kan bisa ngantar aku pulang tapi bagaiman aku bisa lupa tidak menanyakan nama nya ahh bodoh kau Gi" ucap ku sendiri
‪#‎pagiHARI‬
Pagi yang cerah dan seharusnya menjadi hari yang sangat membahagiakan bagiku dimana tadi malam yang seharusnya menjadi malam yang sangat terindah dalam hidupku dimana malam tadi tepat hari anniversary aku dan Dito yang ke 2 taun
Tapi apa yang terjadi tadi malam bukanya kebahagiaan yang aku dapat tapi kekecewaan yang aku dapat huuh mungkin ini sudh takdirku
Dari semalam handphone ku aku matikan dan entah dito masih menghubungi ku atau tidak tapi terserah lahh ..
Aku sebenarnya malas sekali untuk bangun dan apalagi berangkat ke kampus dan apalagi nanti dikampus pasti aku akn ketemu dengan dito yang pasti akan meminta maaf padaku dan mengeluarkan berbagai macam alasan yang sudh bosan aku dengar dari dulu...
‪#‎skiip‬
Mobilku memasuki parkiran mobil aku segera turun dan berjalan kearah kelasku saat aku berjalan
"Gigi tunggu " suara lelaki yang sangat aku kenali suaranya ya siapa lagi kalu bukan Dito???
Aku tidak mendengarnya dan mempercepat jalanku tanpa menghiraukan teriakan dari Dito aku memang mulai jengah dengan dito yang mungkin sudh menjadi kebiasaan nya lupa dengan semuanyaa
"Gi tunggu kamu denger dulu penjelasanku??" Ucapnya aku pun memberhentikan jalanku dan berbalik badan dan menatap dito dito nampak tersenyum
"Apa penjelasan apa lagi? Karna kamu lupa? Karna kamu ada urusan lain? Terus sekarang alasan apa lagi yang mau kamu jelasin ke aku? Aku sudh bosan dito dengan semua alasan kamu yang hanya itu itu ajaa jadi orang itu kreatif dikit kek dan sekarang aku mau kita Pu-Tu-s!!" Aku langsung pergi meninggalkan dito
"Gi tunggu" ....
Ahh tangan gue otak gue?? Udah capekk mikir sama ngetik hehe 😄😄 sorry segini dulu dan mungkin gaje atau apalah itu jangan lupa komentt yaa😂

Tidak ada komentar:

Posting Komentar