Kamis, 14 April 2016

"Move On"
‪#‎part14‬
*****
Eghemm siap siap baper di part ini hehe maaf thornya kepedean hee
Udhlah gak usah mikirin thornya yang radak sengklek karena lgi pusing bgt tapi ttp maksa buat ngetik cerbung hehe karena udh janji yoh wess dibaca dikoment beri saran dan kritikannya oke oke...
Author's Pov
"Apa yang kau lakukan kepadanya dasar lelaki biadab tidak puny hati loe setega ini sama cewek?? Apa loe mau melihat nyokap loe di Perlakuin kaya gini hah???" Ucap seorang lelaki yang mulai emosi rahangnya mengeras karena menahan emosinya namun emosinya tidak penting saat ini yang terpenting dia harus cepat cepat membawa gadis ini kerumah sakit untung saja dia cepat datang dan bisa menangkap tubuh Gigi sebelum benar benar dia pingsan dan tersungkur ditanah ( nanti pake flashback kenapa raffi bisa dateng oke sabar aja ada proses nya hehe )
Dito nampak berfikir terlihat digurat wajahnya ada penyesalan atas apa yang baru saja dilakukan pada gadis tak berdosa yang sangat ia cintai tapi kenapa dia malah menyakiti jiwa juga batinnya?? Bukankah kalo orang mencintai itu memperlakukan orang yang ia cintai dengan lembut bukan dengan cara kasar seperti ini Dito mendekati Raffi yang sedang menopang tubuh Gigi dan sudh membopongnya ala bridel style dengan tangan Gigi melayang bebas dan kepalanya yang tenggelam dalam dada bidang raffi dalam keadaan pingsan
"Biar aku saja yang membawanya kedalam" ucap dito ingin merebut Gigi dalam dekapan raffi namun dengan cepat raffi menolaknya raffi tidak ingin terjadi apa apa dengan Gigi yang sudh menjaga adiknya selama raffi pergi kemedan ya walaupun baru beberapa jam
Dalam hatinya yang terdalam raffi sangat menghawatirkan keadaan gadisnya 'gadisnya??' Hey dia belum pacaran namun biarlahh ( suka suka authornya hehe sorry ) dengan langkah pasti dan dengan beban yang raffi terima ditangannya karena sedang membopong Gigi yang sedang pingsan kedalam rumah sakit Raffi sedikit menoleh kebelakang dan ternyata dito mengikutinya namun raffi tidak peduli yang terpenting saat ini hanyalah Keadaan Gigi
*****
Nagita Slavina Ahmad. pOv
Aroma maskulin yang sangat menghangatkan dan menentramkan yang aku rasakan saat ini aku rasa aku sedang berada didekapan orang?? Yang seperti aromanya aku seperti mengenal namun siapa? Terakhir kali aku ingat beberapa menit lalu aku ditaman dengan dito dan aku pingsan karena tamparan yang diberikan boleh dito dipipiku
Yaa lalu aku pingsan!! Oh my gosh keringatku mulai bercucuran rasa takut bercampur sakit bertumpuk jadi satu dalam diriku aku makin menenggelamkan wajahku pada dada bidang seorang lelaki yang sangat nyaman hingga aku enggan untuk mendongakkan wajahku namun karena aroma maskulin yang pernah aku cium dan sepertinya aku mengenalnya lalu aku memberanikan diri menatap orang itu
"Raffi" ucapku lirih saat melihat ternyata benar dia 'raffi' yang sudh menolongku dia menatapku dengan tajam aku lihat dia bibir tipisnya itu tersenyun namun langsung fokus ke jalan lagi kenapa dengan jantungku??? Ya tuhan kenapa jantung berdetak lebih kencang seperti genderang yang mau perang ( haha authornya malah nyanyi ckckck )
Kepalaku terasa berat sekali kenapa mataku berkunang kunang?? Rasanya berat sekali aku membuka kelopak mataku inu hingga akhirnya aku kembali pingsan dengan wajahku terbenam kembali kedada bidang milik raffi
.........
Aww kurasakam kepalaku masih pusing dan oh apa ini?? Kenapa ada infus yang menancap dipunggung tangan kanan ku?? aPa aku sedang ada di ruang rawat?? Oh tuhan. Kenapa aku sampai ada disini?? Aku mengingat kejadian beberapa jam lalu keringatku mulai bercucuran air mataku mulai lolos dan mengalir dengan deras rasa takut yang menghantui ku dan juga rasa trauma yaa karna baru kali ini aku mendapatkan perilaku sekasar ini dan ini semua dari Dito orang yang aku kira sangat mencintaiku dan sangat memperlakukan ku dengan halus namun kenapa sekarang jadi seperti ini??? Mataku mengalir tambah derasnya aku takut aku takut jika dito datang kembali
Saat aku ingin bangun rasanya kepalaku sangat sangat berat aku tidak punya lagi tenaga namun saat tangan kananku merasakan ada seseorang disampingku aku menoleh kearah kananku kurasakan ada seorang lelaki yang sedang tertidur dengan menggenggam tanganku dengan rambutnya yang acak acakan dengan kemeja yang sudh berantakan pula ( bayangin sendiri hihihi) namun aku tidak bisa melihat wajahnya siapa dia?
Aku mulai panik apa dia Dito??? Namun aku rasa bukan dito ya dia bukan dito tidak seperti ini? Rambutnya juga tidak ada jambulnya siapa dia? Apa dia Raffi??? Kenapa pikiranku selalu ke raffi??? Oh tuhan perasaan apa ini??
Raffi.... ucap ku lirih kurasa dia mulai bangun dia merasa terkejut karena aku sudah siuman dan dia langsung melepas genggaman nya ditangan ku wajahku memerah seketika
"Eum kamu udh bangun aku panggil dokter dulu yaa" ucapnya dengan suara khas bangun tidur
"Tidak tidak usah dan tidak perlu aku sudh baikan dan aku... aku " kenapa mataku sulit sekali menahan air mataku aku kembali mengingat kejadian tadi siang yang sangat membuatku ketakutan dan menggigil kurasa raffi raffi tau apa yang aku rasakan dia segera memelukku dan menenangkan ku NYAMAN itu yang aku rasakan saat tangan raffi memeluk tubuhku dalam keadaan aku sedang tidur diatas ranjang rumah sakit aku menenggelamkan wajahku dilehernya kuhirup wangi maskulin yang sangat menenangkan
"Sudah kamu tenang saja dia tidak akan kesini lagi dan masih ada aku juga teman teman mu yang akan menjaga mu Gi kamu tidak usah takut yaa " ucap raffi yang melepaskan pelukannya dan menangkup wajahku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya Mataku
Mataku bertemu dengan mata tajam nya Dia menatapku dengan rasa iba dan mungkin dia tulus membantuku aku menatapnya pula dengan mata yang sayu dan rapuh kurasakan dia mendekatkan wajahnya kewajahku
CUP dia mencium keningku?? Oh my gosht! Kenapa ini kenapa jantungku seperti akan melompat dari tempatnya?? Oh kurasa saat ini wajahku sudh sangat merah namun kenapa raffi bisa menciumku??
Oh tidak tidak ini hanya sebuah bentuk kasian dia kepadaku
"Tenang masih ada aku" ucapnya yang aku balas dengan anggukan yang lemah....
*****
‪#‎flashback‬
Author's Pov
Setelah Gigi mengikuti dokter keruangannya Wenda pun menelvon raffi agar segera pulang namun raffi tidak menjawab telvonnya namun wenda pun tidak menyerah wenda mencoba menelvon kekasihnya Rube .dan hasilnya ruben mengangkat telvonnya
"Hallo yankk si raffi kemana sih kok aku telvon gak diangkat?" Ucap wenda panik
"Raffi lagi meeting yankk mungkin 15 menitan lagi baru selesaii " ucap ruben sambil melihat arloji yang ada ditangannya
"Emm yankk nanas nanas tadi teriak teriak kesakitan dan dia butuh raffi sekarang yankk kamu bisa kan langsung pulang??"ucap wenda dengan panik dan air mata yang menumpuk dikelopak matanya
"Oke yankk kita akn pulang setelah raffi selesai meeting yaa " ucap ruben yang langsung mematikan telvonnya
*****
Nanas" pekik raffi yang sudh berada diambang pintu bersama ruben wenda yang melihat raffi pun langsung berdiri dan langsung mempersilahkan raffi untuk duduk disebelah nanas
Matanya Mulai memerah dia menggigit bibir bawahnya dengan langkah lemasnya raffi berjalan dengan langkah gontainya... raffi duduk memegang tangan nanas matanya mulai mengeluarkan air matanya namun dengan cepat raffi menyeka nya ia tidak ingin nanas melihatnya dalam keadaan menangis ia ingin nanas melihatnya karena raffi tegar bukan raffi lemah!!
"Nas bangun nas aa udh disini nanas bangun ya" ucap raffi mengecup punggung tangan nanas
"Affi nanas tadi diberi obat penenang dan dia...." ucap wenda terhenti karena raffi segera memotongnya
"Lalu dimana Gigi? Dan apa kata dokter??" Ucap raffi panik
"Gigi ikut sama dokter katanya ada yang mau dibicarain ttg nanas tapi sampai sekarang dia belum juga balik kesini " ucap wenda
"Udh Affi sekarang loe cari Gigi dan tanya apa yang dikatakan dokter sekarang biar gue sama wenda yang jaga nanas disini" ucap ruben yang langsung membuat raffi mengangguk mencium kening nanas dan langsung pergi mencari keberadaan Gigi
Raffi pun pergi dan mencari keberadaan Gigi diruangan dokter namun tidak ada disana raffi pun keliling rumah sakit namun tak ditemukan dimana keberadaan Gigi di kantin rumah sakit juga tidak ada lalu raffi kepikiran TAMAN ya apa Gigi ada ditaman???
Dengan langkah yang pasti raffi pun mencari Gigi.ke taman dan raffi mengedarkan pandangannya kepenjuru taman namun sepi dan saat raffi mengedarkan pandangannya ke arah kirinya dan matanya menangkap ada dua orang namun slah satu dari mereka raffi mengenalnya ya dia Gigi raffi pun menghampiri gigi
Wait wait wait tapi kenapa mereka dan ada apa kenapa mereka saling bertengkar??? Raffi menghentikan langkahnya dan ingin melihat ada apa sebenarnya antara Gigi dan orang yang tidak ia kenal
Raffi terus melihat pertengkaran diantar mereka berdua hingga pada saat Orang itu menampar Gigi dengan keras rasanya raffi ingin menghabisinya sekarang juga dengan cepat raffi berlari menghampiri Gigi dan dengan cepat pula raffi menopang tubuh Gigi yang sudah oleng karena tamparan yang keras yang baru saja ia terima wajahnya pucat pasi matanya bengkak dan sembab bibirnya bergetar dan raffi lihat disudut bibirnya ada darah yang mengalir .
Sungguh raffi tidak bisa melihat ini rAffi menatap lelaki dihadapannya yang baru saja menampar Gigi rasanya raffi ingin menampar kembali orang ini namun raffi tidak mau memikirkan itu dulu raffi ingin fokus membantu Gigi dan membawa Gigi ke rumah sakit.
****
Udh dulu ya besok atau kapan dilanjut lagi hehe mohon kritik dan sarannya oke oke terimakasih dan selamat siang rans
kecup satu satu satu yang udh setia sama cerbungku😘😘
Loveyou all😘😘

Tidak ada komentar:

Posting Komentar