"Move On"
#part14
*****
Eghemm siap siap baper di part ini hehe maaf thornya kepedean hee ✌✌
Udhlah gak usah mikirin thornya yang radak sengklek karena lgi pusing
bgt tapi ttp maksa buat ngetik cerbung hehe karena udh janji yoh wess
dibaca dikoment beri saran dan kritikannya oke oke...
Author's Pov
"Apa yang kau lakukan kepadanya dasar lelaki biadab tidak puny hati loe
setega ini sama cewek?? Apa loe mau melihat nyokap loe di Perlakuin
kaya gini hah???" Ucap seorang lelaki yang mulai emosi rahangnya
mengeras karena menahan emosinya namun emosinya tidak penting saat ini
yang terpenting dia harus cepat cepat membawa gadis ini kerumah sakit
untung saja dia cepat datang dan bisa menangkap tubuh Gigi sebelum benar
benar dia pingsan dan tersungkur ditanah ( nanti pake flashback kenapa
raffi bisa dateng oke sabar aja ada proses nya hehe )
Dito nampak
berfikir terlihat digurat wajahnya ada penyesalan atas apa yang baru
saja dilakukan pada gadis tak berdosa yang sangat ia cintai tapi kenapa
dia malah menyakiti jiwa juga batinnya?? Bukankah kalo orang mencintai
itu memperlakukan orang yang ia cintai dengan lembut bukan dengan cara
kasar seperti ini Dito mendekati Raffi yang sedang menopang tubuh Gigi
dan sudh membopongnya ala bridel style dengan tangan Gigi melayang bebas
dan kepalanya yang tenggelam dalam dada bidang raffi dalam keadaan
pingsan
"Biar aku saja yang membawanya kedalam" ucap dito ingin
merebut Gigi dalam dekapan raffi namun dengan cepat raffi menolaknya
raffi tidak ingin terjadi apa apa dengan Gigi yang sudh menjaga adiknya
selama raffi pergi kemedan ya walaupun baru beberapa jam
Dalam
hatinya yang terdalam raffi sangat menghawatirkan keadaan gadisnya
'gadisnya??' Hey dia belum pacaran namun biarlahh ( suka suka authornya
hehe sorry ✌✌)
dengan langkah pasti dan dengan beban yang raffi terima ditangannya
karena sedang membopong Gigi yang sedang pingsan kedalam rumah sakit
Raffi sedikit menoleh kebelakang dan ternyata dito mengikutinya namun
raffi tidak peduli yang terpenting saat ini hanyalah Keadaan Gigi
*****
Nagita Slavina Ahmad. pOv
Aroma maskulin yang sangat menghangatkan dan menentramkan yang aku
rasakan saat ini aku rasa aku sedang berada didekapan orang?? Yang
seperti aromanya aku seperti mengenal namun siapa? Terakhir kali aku
ingat beberapa menit lalu aku ditaman dengan dito dan aku pingsan karena
tamparan yang diberikan boleh dito dipipiku
Yaa lalu aku
pingsan!! Oh my gosh keringatku mulai bercucuran rasa takut bercampur
sakit bertumpuk jadi satu dalam diriku aku makin menenggelamkan wajahku
pada dada bidang seorang lelaki yang sangat nyaman hingga aku enggan
untuk mendongakkan wajahku namun karena aroma maskulin yang pernah aku
cium dan sepertinya aku mengenalnya lalu aku memberanikan diri menatap
orang itu
"Raffi" ucapku lirih saat melihat ternyata benar dia
'raffi' yang sudh menolongku dia menatapku dengan tajam aku lihat dia
bibir tipisnya itu tersenyun namun langsung fokus ke jalan lagi kenapa
dengan jantungku??? Ya tuhan kenapa jantung berdetak lebih kencang
seperti genderang yang mau perang ( haha authornya malah nyanyi ckckck ✌✌)
Kepalaku terasa berat sekali kenapa mataku berkunang kunang?? Rasanya
berat sekali aku membuka kelopak mataku inu hingga akhirnya aku kembali
pingsan dengan wajahku terbenam kembali kedada bidang milik raffi
.........
Aww kurasakam kepalaku masih pusing dan oh apa ini?? Kenapa ada infus
yang menancap dipunggung tangan kanan ku?? aPa aku sedang ada di ruang
rawat?? Oh tuhan. Kenapa aku sampai ada disini?? Aku mengingat kejadian
beberapa jam lalu keringatku mulai bercucuran air mataku mulai lolos dan
mengalir dengan deras rasa takut yang menghantui ku dan juga rasa
trauma yaa karna baru kali ini aku mendapatkan perilaku sekasar ini dan
ini semua dari Dito orang yang aku kira sangat mencintaiku dan sangat
memperlakukan ku dengan halus namun kenapa sekarang jadi seperti ini???
Mataku mengalir tambah derasnya aku takut aku takut jika dito datang
kembali
Saat aku ingin bangun rasanya kepalaku sangat sangat
berat aku tidak punya lagi tenaga namun saat tangan kananku merasakan
ada seseorang disampingku aku menoleh kearah kananku kurasakan ada
seorang lelaki yang sedang tertidur dengan menggenggam tanganku dengan
rambutnya yang acak acakan dengan kemeja yang sudh berantakan pula (
bayangin sendiri hihihi) namun aku tidak bisa melihat wajahnya siapa
dia?
Aku mulai panik apa dia Dito??? Namun aku rasa bukan dito
ya dia bukan dito tidak seperti ini? Rambutnya juga tidak ada jambulnya
siapa dia? Apa dia Raffi??? Kenapa pikiranku selalu ke raffi??? Oh
tuhan perasaan apa ini??
Raffi.... ucap ku lirih kurasa dia
mulai bangun dia merasa terkejut karena aku sudah siuman dan dia
langsung melepas genggaman nya ditangan ku wajahku memerah seketika
"Eum kamu udh bangun aku panggil dokter dulu yaa" ucapnya dengan suara khas bangun tidur
"Tidak tidak usah dan tidak perlu aku sudh baikan dan aku... aku "
kenapa mataku sulit sekali menahan air mataku aku kembali mengingat
kejadian tadi siang yang sangat membuatku ketakutan dan menggigil kurasa
raffi raffi tau apa yang aku rasakan dia segera memelukku dan
menenangkan ku NYAMAN itu yang aku rasakan saat tangan raffi memeluk
tubuhku dalam keadaan aku sedang tidur diatas ranjang rumah sakit aku
menenggelamkan wajahku dilehernya kuhirup wangi maskulin yang sangat
menenangkan
"Sudah kamu tenang saja dia tidak akan kesini lagi
dan masih ada aku juga teman teman mu yang akan menjaga mu Gi kamu tidak
usah takut yaa " ucap raffi yang melepaskan pelukannya dan menangkup
wajahku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya Mataku
Mataku
bertemu dengan mata tajam nya Dia menatapku dengan rasa iba dan mungkin
dia tulus membantuku aku menatapnya pula dengan mata yang sayu dan rapuh
kurasakan dia mendekatkan wajahnya kewajahku
CUP dia mencium
keningku?? Oh my gosht! Kenapa ini kenapa jantungku seperti akan
melompat dari tempatnya?? Oh kurasa saat ini wajahku sudh sangat merah
namun kenapa raffi bisa menciumku??
Oh tidak tidak ini hanya sebuah bentuk kasian dia kepadaku
"Tenang masih ada aku" ucapnya yang aku balas dengan anggukan yang lemah....
*****
#flashback
Author's Pov
Setelah Gigi mengikuti dokter keruangannya Wenda pun menelvon raffi
agar segera pulang namun raffi tidak menjawab telvonnya namun wenda pun
tidak menyerah wenda mencoba menelvon kekasihnya Rube .dan hasilnya
ruben mengangkat telvonnya
"Hallo yankk si raffi kemana sih kok aku telvon gak diangkat?" Ucap wenda panik
"Raffi lagi meeting yankk mungkin 15 menitan lagi baru selesaii " ucap ruben sambil melihat arloji yang ada ditangannya
"Emm yankk nanas nanas tadi teriak teriak kesakitan dan dia butuh raffi
sekarang yankk kamu bisa kan langsung pulang??"ucap wenda dengan panik
dan air mata yang menumpuk dikelopak matanya
"Oke yankk kita akn pulang setelah raffi selesai meeting yaa " ucap ruben yang langsung mematikan telvonnya
*****
Nanas" pekik raffi yang sudh berada diambang pintu bersama ruben wenda
yang melihat raffi pun langsung berdiri dan langsung mempersilahkan
raffi untuk duduk disebelah nanas
Matanya Mulai memerah dia
menggigit bibir bawahnya dengan langkah lemasnya raffi berjalan dengan
langkah gontainya... raffi duduk memegang tangan nanas matanya mulai
mengeluarkan air matanya namun dengan cepat raffi menyeka nya ia tidak
ingin nanas melihatnya dalam keadaan menangis ia ingin nanas melihatnya
karena raffi tegar bukan raffi lemah!!
"Nas bangun nas aa udh disini nanas bangun ya" ucap raffi mengecup punggung tangan nanas
"Affi nanas tadi diberi obat penenang dan dia...." ucap wenda terhenti karena raffi segera memotongnya
"Lalu dimana Gigi? Dan apa kata dokter??" Ucap raffi panik
"Gigi ikut sama dokter katanya ada yang mau dibicarain ttg nanas tapi sampai sekarang dia belum juga balik kesini " ucap wenda
"Udh Affi sekarang loe cari Gigi dan tanya apa yang dikatakan dokter
sekarang biar gue sama wenda yang jaga nanas disini" ucap ruben yang
langsung membuat raffi mengangguk mencium kening nanas dan langsung
pergi mencari keberadaan Gigi
Raffi pun pergi dan mencari
keberadaan Gigi diruangan dokter namun tidak ada disana raffi pun
keliling rumah sakit namun tak ditemukan dimana keberadaan Gigi di
kantin rumah sakit juga tidak ada lalu raffi kepikiran TAMAN ya apa Gigi
ada ditaman???
Dengan langkah yang pasti raffi pun mencari
Gigi.ke taman dan raffi mengedarkan pandangannya kepenjuru taman namun
sepi dan saat raffi mengedarkan pandangannya ke arah kirinya dan matanya
menangkap ada dua orang namun slah satu dari mereka raffi mengenalnya
ya dia Gigi raffi pun menghampiri gigi
Wait wait wait tapi
kenapa mereka dan ada apa kenapa mereka saling bertengkar??? Raffi
menghentikan langkahnya dan ingin melihat ada apa sebenarnya antara Gigi
dan orang yang tidak ia kenal
Raffi terus melihat pertengkaran
diantar mereka berdua hingga pada saat Orang itu menampar Gigi dengan
keras rasanya raffi ingin menghabisinya sekarang juga dengan cepat raffi
berlari menghampiri Gigi dan dengan cepat pula raffi menopang tubuh
Gigi yang sudah oleng karena tamparan yang keras yang baru saja ia
terima wajahnya pucat pasi matanya bengkak dan sembab bibirnya bergetar
dan raffi lihat disudut bibirnya ada darah yang mengalir .
Sungguh raffi tidak bisa melihat ini rAffi menatap lelaki dihadapannya
yang baru saja menampar Gigi rasanya raffi ingin menampar kembali orang
ini namun raffi tidak mau memikirkan itu dulu raffi ingin fokus membantu
Gigi dan membawa Gigi ke rumah sakit.
****
Udh dulu ya besok atau kapan dilanjut lagi hehe mohon kritik dan sarannya oke oke terimakasih dan selamat siang rans
kecup satu satu satu yang udh setia sama cerbungku😘😘
Loveyou all😘😘❤
Tidak ada komentar:
Posting Komentar