"Move on"
#part27
******
Author Pov.
Suasana yang tenang, danau yang indah, hamparan rumput hijau yang
sangat indah dan membuat mata dimanjakan dengan keindahan Danau ini.
Raffi meemang sengaja mengajak Gigi ketempat ini. Tempat yang dulu
selalu dia datangi bersama Keluarganya dan juga bersama Masa Lalu nya.
"Gi" kata raffi memegang pundak Gigi yang sedang menyapu keindahan
tempat ini dengan matanya melihat kesekeliling bergumam 'begitu indahnya
ciptaan tuhan'
"Hay" ucap raffi yang sukses membuyarkan ketertakjupan nya. Gigi terlonjak kaget.
"Ffi " gumam Gigi
"Kenapa? Takjub sama kegantengan aku? Atau kamu gak suka sama tempat
ini?? Yaudh ayo kita pindah aja " ucap raffi dengan senyuman yang
mengembang disudut bibirnya memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Apa sih kamu mah kelewat PD! Tempat ini Indah aku suka. Wait! Kamu
kenapa ngajak aku kesini??" Ucap raffi menatap mata raffi
"Yaudh
yuk kita duduk disana" ucap raffi dengan menarik tangan Gigi menuju
sebuah kursi panjang yang langsung berhadapan dengan danau Dihadapannya.
"Udah duduk duluu" ucap raffi lalu mereka pun duduk.
Sesaat terjadi keheningan Diantara mereka. Mereka sibuk dengan pikiran
masing masing. Raffi sibuk dengan pikirannya yang entah akan memulai
omongannya kepada Gigi dia mencoba menyusun kata demi kata yang akan dia
utaran. Sedangkan Gigi sibuk dengan pikirannya dan juga matanya yang
sedang memuji keindahan yang diciptakan tuhan yang ada didepan matanya
ini.
"Gi"
"Hmm" Gigi masih belum mengalihkan pandangannya dari keindahan didepannya.
Raffi menghela nafas lalu membuka jas nya lalu memegang tangan Gigi memposisikan Gigi agar menghadapnyaa.
Gigi bingung apa yang sedang raffi lakukan kenapa jantungnya berdetak tidak seperti orang normal???
"Aku mau ngomong serius sama kamu" ucap raffi lirih Gigi hanya mengkerutkan dahinya
"Kenapa sih Affi?? Kok jadi kaya drama gini" Gigi terkekeh dengan omongannya sendiri
"Gi aku seriusan kamu serius dong" ucap raffi gigi pun menunduk
memandang raffi yang tengah memandang nya lekat dengan berlutut
didepannya
Raffi menghela nafasnya " gi emm mungkin ini terlalu
cepat untuk aku mengungkapkannya tapi aku gak mau lagi menahan untuk
lebih lama lagii gi aku nyaman sama kamu nanas juga nyaman sama kamu..
Aku mau menjaga kamu dan nanas dengan cara aku sendiri sekuat dan
semampu aku .. Aku ... Aku cinta sama kamu apa kamu mau menjadi
pendamping aku selamanya saat aku masih bisa membuka mata ataupun sampai
menutup mata . Saat aku bernafas ataupun sampai aku tak diijinkan untuk
bernafas lagi sama tuhan .. maukah kamu menjadi detak jantungku ..
maukah kamu menjadi penyemangat hidupku dan juga penyemangat Adikku ...
maukah kamu menemani disetiap langkahku ?? Tapi aku gak mau maksa kamu
kalau kamu gak mau jawab sekarang kok aku gak bakalan maksa" ucap raffi
dengan penung penekanan disetiap kata demi kata yang dia ucapkan raffi
pun langsung menatap tajam mata gigi hay tapi kenapa ada air mata
dipelupuk matanya..
"Kenapa nangis sih?? Apa ada yang salah sama
omongan aku??" Ucap raffi mengulurkan tangannya menaagkup wajah gigi dan
menghapus air mata gigi yang sudah membasahi pipi chubby nya dengan
menggunakan ibu jarinya ... gigi hanya menggeleng raffi dibuat bingung
dengan tingkah gigi
"Lalu kenapa??" Ucap raffi memastikan ke
gigi .. gigi menghela nafas untuk mengatur nafasnya ... menangkup wajah
raffi untuk menemukan kebohongan melalui sorot matanya tapi kenapa dia
tidak menemukannya? Kenapa hanya ada tatapan yang meneduhkan??
"Hal apa yang membuat kamu jatuh cinta ehh maksudnya hal apa yang
membuat kamu bisa bicara seperti itu padaku ffi?" Tanya gigi. Raffi pun
menggenggam tangan gigi yang masih menangkup wajahnya . Ditariknya
tangan gigi lalu diciumnya punggung tangan gigi dalam dalam .
"Karena aku mencintai mu tanpa alasan dan mungkin ini adalah takdir tuhan." Ucap raffi
"Apa kamu yakin aku bisa seperti yang kamu ucapkan tadi?? " ucap gigi
menatap mata raffi .. air matanya mulai membasahi pipi nya lagii
"Kita berusaha" ucap raffi mantab dengan senyum yang mengembang memperlihatkan deretan giginya yang putih nan rapi.
"Ta..tapii maaf aki gak bisa ffi" ucap gigi melepaskan genggaman
tangannya bangkit dari duduknya dan mulai membalikkan badannya
membelakangi raffi. Raffi mengkerutkan dahinya perasaannya bergemuruh.
Dia gusar apa ini adalah sebuah penolakan?? Raffi mengatur nafasnya
mencoba akan menerima semua keputusan yang akan dia dengar dari bibir
mungil gigi.
"Baiklah kalo gituu aku terima keputusanmu .. kalo
gitu aku antar pulang sekarang yaa" ucap raffi yang mencoba untuk
setenang mungkin dan dengan senyuman terpaksa yang menghiasi wajah
tampan bak dewa nya ituu
Raffi meraih jas yang tergeletak di
kursi. Lalu raffi melihat punggung gigi mencoba tersenyum walau sakit.
Tapi kenapa wanita didepannya ini tidak membalikkan badannya?? Raffi
menghela nafasnya kembali untuk yang kesekian kalinya.
"Yaudah kalo gitu aku tunggu kamu dimobil yaa" ucap raffi membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya menuju mobil
Nagita Pov
"Karena aku mencintai mu tanpa alasan dan mungkin ini adalah tadir tuhan." Ucap raffi aku tak tau lagi aku harus bicara apa
"Apa kamu yakin aku bisa seperti yang kamu ucapkan tadi??" Tanyaku
"Kita berusaha" ucapnya . Kenapa hanya dengan mendengar seperti itu
dapat menghangatkan perasaan ku?? Oh god bantu aku untuk menjawab semua
inii
Aku menghela nafas lalu perlahan aku melepaskan genggaman
tangan raffi yang menggenggam erat tanganku. Aku bangkit dari dudukku
dan mulai membelakanginya .
"Aku mau tau reaksi kamu ffi apa kamu
sungguh sungguh apa enggak ?" Ucapku dalam hati kudengar raffi menghela
nafasnya aku tau walaupun raffi berusaha tenang tapi aku tau dia begitu
gusar saat inii . Saat aku merasakan raffi mulai melangkahkan kakinya
aku mulai membalikkan badanku
"Jadi sampai situ kamu berjuang??"
Ucapku memanyunkan bibirku dan mampu menghentikan langkahnya dia
berbalik menghadapku .. aku lihat dahinya mengernyit bingung aku tertawa
jahat dalam hati
"Kamu kan belum tau jawaban aku .. yaudh sana
kamu pulang " ucapku membalikkan badanku . Aku sebal dengan nya kenapa
jadi lelaki tidak peka sekali sih.
"Maksud kamu apa sih gi? Tadi kan bilang kalau kamu gak bisa yaudahh aku..." ucapnya
"Dan kamu kira aku bakal nolak kamu?? Stupid raffi!!" Ucapku membalikkan badanku dengan senyuman yang mengembang di bibirku.
"Jadi kamuu??" Aku mengangguk dan merentangkan kedua tanganku.. kurasa
dia mengerti apa yang aku mau dia pun berlari dan langsung memeluk ku
erat aku bersandar pada dada bidangnya. Dan mulai saat ini tempat
inilah yang akan menjadi tempat favorite dan tempat ternyamanku
bersanda.
"Ihh raffi aku gak bisa nafas" ucapku merengek dan dia pun langsung menghadiahi sebuah cubitan di kedua pipikuu
"Kamu sih hampir buat aku putus asa" ucapnya menangkup wajahku gemas dan mencium kening dan juga hidungku
Blush!!
Kurasa pipiku memanas dan mungkin sudah memerah seperti kepiting rebus.
Kulihat dia tersenyum jahil aku langsung memeluknya dan menyembunyikan
wajahku di dada bidangnya. Kudengar dia tertawa jahat sekali dia.
"Udah kali gak usah blushing gituu" ucapnya aku langsung memukul dadanya manja
"Ih raffi kamu mah bikin aku malu" ucapku mengeratkan pelukanku saat dia ingin melerau pelukanku
"Gak usah malu dong kenapa harus malu sama pacar sendiri" ucapnya aku menatapnya
"Ihh raffi udah 3 kali kamu buat aku blushing dalam 1 menit" ucapku memanyunkan bibirku dan langsung memeluknya kembali
"Iya deh iya udah dong pelukannya nyaman banget ya??"
"4 kaliii" ucapku melepas pelukannya dan langsung memanyunkan bibirku
dengan tanganku melipat didadaku dia terkekeh geli melihat sikapku. Lalu
raffi pun menarik kepalaku untuk dibenamkan di dada bidangnya
"Ohh ternyata pacalku inii manja aned yaa" ucapnya seperti anak kecil aku terkekeh geli melihat nya
"Seorang DirUt bisa kaya anak kecil juga??" Ucap ku mencubit perut nya yang rata
******
Author Pov
Hari ini , detik ini raffi mempunyai tanggungan yang sangat besar
selain menjaga perusahan tapi dia juga harus menjaga dua belah hatinya
Adik dan juga sahabat hidupnyaa
Hari yang bahagia bagi dia .
Mencoba melupakan sesaat semua masalah yang akan dia lewati bersana gigi
kedepannya . Ya pasti akan banyak halangan yang akan mereka lewati
mengingat masih ada dua orang ralat sepasang suami istri yang masih
tergila gila pada raffi maupun gigi .
******
Ahh sweet momentt hehe ... like koment yaa jangan lupa ditunggu selalu
"Takdir Cinta Captain"
InsyaAllah kalo gak sibuk nanti sore di post
Selamat membaca
Manalavi post nya
BalasHapus