Minggu, 19 Juni 2016

*Move On*
******
Hy hy move on kembalii lagii hehe setelah sekian lama di campakkan Alhamdulillah dapet pencerahan dan bisa nge next inii cerbung 😁😁
Ada yang kangen sama Cerbung ini?? Yuk cuss bacaa Liat Ada kejutan dalam Cerbung iniii 😂😂😂
******
9 Bulan kemudian
Nagita Pov.
Sudah 9 bulan ini aku sah menjadi Istri dari Seorang Raffi. Aku bahagia bahkan aku sedang mengandung Buah hati kami yang sudaa memasuki bulan ke delapan. Raffi semakin giat dalam bekerja apalagi Perusahannya sedang Mengelola bisnis dengan Negara Jerman. Aku bangga padanya Sesibuk sibuknya dia bekerja tapi selalu saja ada waktu untuk ku betapa bahagia nya aku karena tuhan menakdir kan seseorang yang begitu bertanggung jawab dan begitu memprioritaskan keluarga dari segalanya.
kepala keluarga yang bijak , Imam yang mampu menuntunku kejalan yang benar. Aku kadang kasihan padanya Dia pulang kantor malam tapi pasti ada saja Anakku meminta yang aneh2 pada Ayahnya.
Seperti malam itu Raffi pulang sampai rumah tepat pukul 11 malam dan Tiba tiba saja aku Pengen Raffi berendam dikolam renang. Sebenarnya aku kasihan padanya tapi entah kenapa aku juga sangat ingin Keinginanku terwujud. Apa Raffi menolak? Tidak bahkan Raffi tidak mengeluh dan apa kalian tanya aku Bahagia? Jawabannya Sangat! Calon Ayah Siaga 😃
Hingga akhirnya dia sakit demam sampai 3 hari gara gara berendam di kolam renang sampai jam 1 dini hari. Aku menyesal telah menyuruhnya berendam tapi mau bagaimana lagi.
Aku harap nanti jika anakku lahir dia lahir dengan selamat. Bisa tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan bisa seperti ayahnya. Tanggung Jawab!
"Sayang kamu ngapain ngelamun Gitu?" Aku berjengit kaget karena tiba2 saja Raffi memegang pundakku dari belakang. Aku melirik jam ternyata sudah jam 10 malam. Aku berdiri dan melepaskan dasi yang masih berada di kerah kemejanya.
"Tumben pulang Awal?" Ucapku meletakkan dasinya dan juga kemeja nya yang sudah ia buka dan hanya mengenakan kaos putih polosnya
"Pekerjaan sudah selesai sayang makanya aku pulang lebih awal kangen sama Kesayangan Ayah" ucapnya yang langsung duduk mensejajarkan kepalanya tepat di perutku yang sudah membuncit karena sedang tumbuh buah hati kami.
"Hay jagoan Ayah , bagaimana hari ini kamu tidak membuat Bunda mu kesusahan kan? Kamu jagain bunda kan sayang? Ayah kangen sama Kamu dan Bunda Baik baik disana ya sebentar lagi kamu akan melihat dunia yang tuhan ciptakan sayang. " Aku tersenyum melihat Raffi berbicara dengan anakku. Salah satu kebiasaannya setelah pulang kantor pasti menyempatkan waktu untuk mengajak anak kami bicara.
Oh iya aku sampai lupa apa kalian bertanya jenis kelamin anak kami? Cowok. Ya menurut hasil USG Anak kami laki laki dan betala bahagianya Raffi karena keinginan dan doanya dikabulkan oleh tuhan.
"Alif laam raa. Tilka ayatul kitabil mubin (i) *surah Yusuf* " aku mengelus kepala Raffi satu lagi kebiasaannya pasti selalu membacakan surah Yusuf kepada anak kami aku beruntung mempunyai Raffi sangat beruntung thank's god.
*****
Hari Minggu adalah hari yang sangat membahagiakan bagiku karna apa? Karna aku bisa bermanja ria dengan Raffi seharian! kita memang selalu menghabiskan waktu berdua eh aku ralat bertiga bersama si Kecil didalam rahimku untuk Quality time bersama.
Dan hati ini sesuai rencana kami malam tadi kami akan pergi ke mall untuk membeli perlengkapan untuk anak kami. kata mama setelah 7 bulan hamil kami sudah boleh membeli perlengkapan bayi.
"Sayang ayo cepet" teriakku dari bawah. Dan tak lama kemudian aku melihat Raffi sudah Rapi dan siap. Kami pun berangkat ke mall dekat rumah kamii.
*****
"Udah ini aja sayang?" Tanya Raffi kami sudah hampir 1 jam berada di Tempat Perlengkapan bayi ini. Dan kalian tau lah apa saja perlengkapan bayi. Tak perlu aku jelaskan lagian Authornya juga gak tau dia kan belum nikah hihihi. *emang bener*
"Iya udha lah nanti biar mama aja yang beli kekurangannya"
"Yaudha kita bayar dulu" aku dan raffi pun berjalan kekasir dan membayar semua barang yang kami beli.
Setelha itu kami pun Makan siang dan pulang.
****
Raffi Pov.
Semalam Gigi mengalami kontraksi dan itu cukup membuat aku khawatir setengah mati. Aku langsung membawanya ke dokter dan katanya sudha pembukaan ke 3. Untung saja aku sudah menyelesaikan pekerjaan kantorku dan sudah ada Irwan yang menggantikan ku sementara.
Rasa khawatir , bahagia , was was , Tegang bercampur menjadi satu . Bahagia aku tidak bisa menyembunyikan rona kebahagian dari wajahku. Aku bahkan sangat tegang dna khawatir saat Gigi mengalami Kontraksi tapi aku berusaha sebisa mungkin untuk tidak tegang dan khawatir didepannya aku juga tidka mau membuat gigi takut.
"Aduuhh sayang perutkuu sakiit" rintihnya kesakitan yang membuat aku semakin dilanda rasa khawatir.
Aku menggenggam tangannya erat untung saja ada dokter erika yang mendampingi istriku dan membantu menenangkan istriku.
"Sabar sayang, kalau seandainya bisa rasa skait kamu dipjndahkan aku rela kok biar aku yabg kesakitan" ucapku dan mendapatkan toyoran dikepalaku dari mama mertuaku
"Kamu ini istri kamu ini mau lahiran Raffi. Dan mana mungkin kamu yang sakit sedangkan yang hamil istri kamu" ucap mama mertuaku. Aku kan bicara 'Seandainya'
"Ya kali aja bisa gitu Ma aku kasian liat Gigi kesakitan ginii" ucapku lesu. walaupun sakit gigi masih sempat2 nya melakukan olahraga yang apalah itu namanya aku juga tidak tau. Yang katanya bagus untuk melakukan lahiran secara jormal. Gigi memang menginginkan lahirannya secara normal.
"Bapak Raffi apa saya bisa bicara?" Ucap dokter erika
"Bisa dok, sayang aku pergi dulu sebentar ya" aku pun mengikuti dokter erika menuju ruangannya sebenarnya aku penasaran apa yang akan doker erika katakan?
Cesar? Perkataan dokter erika tadi sungguh membuat kepalaku pening. Bagaimana tidak kata dokter Janin nya sudah * gaes bayangin aj pas memsyee lahirnn itu lho... aku males ngetiik nyaa hehe pasti masih inget kan? Aku harap klian inget gaess*
Apa Gigi mau menjalani operasi Cesar? Tapi demi keselamatan bayi dan juga istriku mau tidkak mau harus tetap dilakukan.
*****
Dan setelah membujuk Gigi dan memberikan pengertian kepadanya akhirnya dia mau juga aku selalu setia menemani istriku , tanganku tak pernah lepas dari tangannya. Ragaku tak pernah jauh dari sampingnya aku selalu menemaninya.
Dan saat ini kami sudha berada dalam ruang operasi dalam hati kupanjatkan doa doa agar anak dan istriku selamat. dan akhirnya suara tangisan bayi yang aku tunggu akhirnya hisa aku dengar juga.
Hidung mancung, Alis tebal , pipinya yang gembil sungguh membuat aku gemas , Anakku sedang dimandikan oleh suster sedangkan istriku masih belum sadar karena efek obat bius. Setelah dibersihkan aku melakukan skin to skin dengan anakku mengadzanin nya.
Untuk pertama kalinya Kulitku bertabrakan dengan kulit halus anAkku, jagoanku. Air mataku luruh begitu saja. Aku Menajdi seorang ayah? Aku benar2 tidak menyangka aku sudah menjadi seorang ayah.
sebegini bahagiakan saat seorang lelaki menajdi seorang ayah? Apa alm. papa dulu juga merasakan bahagia seperti apa yang aku rasakan saat ini disaat aku lahir dulu??? Pa, affi rindu papa.
Aku menciumi anakku sangat lucu sekali dia tidur dengan mengemut jempolnya dan err... sungguh membuatku gemas.
settelah pulang dari rumah sakit aku selalu menemani istriku begadang tengah malam karena anakku yang selalu bangun tenaah malam karena haus.
Daffa Rafka Ahmad. Jagoan kecilku. malaikat lecil keluarga kami.
****
23 tahun kemudian.
Author pov.
Seorang lelaki yang begitu tampan dengan mebawa tas hitamnya, jas putih yang sangat pas melekat di tubuh atletisnya. Sapaan demi sapaan ia terima. Dia mebalas dengan begitu ramah.
"Selamat pagi dokter"
"Selamat pagi dokter Rafka"
"Pagi Dokter ganteng"
dari Sekian banyaknya saapaan kira2 itu lah sapaan yang mampu ditangkap oleh kuping nya.
Daffa Rafka Ahmad atau biasa dipanggil Rafka ini diusia mudnaya yang baru menginjak umur 22 tahun sudha sukses menjadi seorang dokter. Sifatnya yang ramah dan murah senyum menurun dari sang ayah Raffi Faridz Ahmad.
"Kakak, sudahlah jangan terlalu banyak tersenyum bisa dikira gila kau nanti" ucap seseorang wanita disampubgnya yang lain adalah adiknya Anindya Slavina Ahmad.
"Bukankah senyum adalah ibadah dek?" Ucap rafka
"Ck. Iya senyum adalah ibadah tapi kalau senyum terus menerus bisa saja kau buka orang waras kak." Cibir nindya
"Jadi kau menuduhku Gila begitu?"
"Aku tidka mengucapkannya kau yang mengucapkannya sendirii kak"Ucap Nindya sengit. Rafka pun merangkul dan mengacak rambut adiknya itu.
"kau Ini mirip seperti bunda" cibir rafka
"Iya aku tau kau akan mengatai ku kan kalau aku cerewet Whatever lah"
"Kau yang bilang sendirii"
"Lagian kamu kenapa ikut kakak sih? Tumben sekalii"
"Apa aku tidak boleh ikut dengan mu kak?" Ucapnya bergetar menahan tangis
"Usia aja udha 17 tahun tapi kau masih saja seperti anak umur 5 tahun cengeng."
"Biarin."
****
Hari ini tepat dimana Anniversarry pernikahan Raffi dan Gigi yang ke 23 tahun dan Rafka juga anindya sudaa menyiapkan surprise untuk kedua orang yang saagat berharga di hidup mereka.
"Sayang ini kotak siapa kenapa ada didepan pintu kamar kita?" Ujar seornag wanita yang sudha berumur 40 tahunan itu. Walaupun umurnya sudah tua tapi wajahnya masih tetap cantik.
"Coba buka dulu sayang paling punya anak2" Jawab lelaki itu , menutup laptopnya dan mendekati istrinya siapa lagi kalau bukan raffi dan gigi
Gigi pun membuka kotak tersebut dan didalam kotak terdapat surat dan Kue Yang bertuliskan Happy Anniversarry 23 th Ayah Bunda. kesukaannya Gigi pun membaca surat itu.
To : Ayah & Bunda
" Ayah , Bunda terimakasih karna kalian telah merawat kami hingga kami besar dan tumbuh menajdi anak yang Insyaallah berguna bagi ayah dan bunda juga agama dan negara. Mungkin kata terimakasih saja tidka bisa membalas budi dan jasa kalian selama ini kepada kami. Kami beruntung dilahirkan dari rahim seorang wanita cantik bak bidadari yang mempunyai hati Seperti seorang malaikat namun manja  . Kami juga beruntung mempunyi Ayah yang begitu tegar, baik , tanggung jawab dan tegas. yang selalu mengutamakan kebahagiaan keluarga daripada dirinya sendirii. Aku sebagai anak lelaki dirunah ini akan mengikuti jejak ayah yang selalu menjaga bunda dan adikku Nindya Aku akan berjanjiakan menjadi lelaki yang bertanggung jawab , tidak boleh cengeng dan harus bekerja keras sebagaimana ayah ajarkan padaku. Ayah Bunda Kami sangat mencintai kalian Selamat untuk usia pernikahan kalian yang ke 23 tahun ini semoga kebahagiaan dan kerukunan selalu menyelimuti keluarga kita. Dan inilah saat nya aku membahagiakan kalian berdua . Percaya bahwa kami selalu menyayangi kalian kalian adalah malaikat untuk Rafka dan juga Nindya.
WE LOVE YOU AYAH BUNDA
With Love
Rafka & Anindya 
Air mata Gigi lurub begitu saja begitu bahagianya dia menajdi seorang ibu yang melihat anaknya sudah sukses dan tak pernah bergantubg pada ayah dan juga bundanya .
Raffi memeluk Gigi erat. Tiba2 saja pintu kamar terbuka dan tampaklah dua anak yang tengah berdiri dengan membawa kado. Mereka berdua pun berlari memeluk kedua orang tua mereka.
"Terima kasih bunda , karena telah menjadi ibu yang begitu sabar membesarkan kami berdua" ucap Anindya dan memeluk bundanya
"Ayah makasih ayah udah jadi malaikat dan juga bagai doraemon nya kami bertiga yang selalu memenuhi semua keinginan kamu sdan selalu menjga kami.dan terima kasih sudah menjadi inspirator untuk Rafka. dan rafkan berjanji sekarang sudah saatnya rafka bahagiaain ayah sama bunda dan juga nindya Rafka akan menggantikan posisi ayah sebagai doraemon hidupnya keluarga kita dan rafka berjanji akan selalu ingat pesan ayah."
"Jadi anak yang berbakti , ramah , tanggung jawab , jadi lelaki jangan cengeng. Harus punya prinsip dan harus baik kesemua orang?" Ucap raffi.
"Ya" dan detik itu juga Rafka memeluk ayahnya erat.bangga menjadi seorang ayah yang sukses mendidik anaknya dengan baik dan berhasil membuat anaknya sukses dan menjalani semua aturannya dna titahnya dengan baik.
"Ayahhh" rengek Nindya membuat Rafka melepas pelukannya. mereka tertawa mendapati ekspresi menggemaskan nindya.
"sini Peluk Ayah" raffi merentangkan tangannya pertanda meminta nindya memeluknya dan dengan senang hati nindya memeluk ayahnya. Sedangkan rafka beralih memeluk bunda nya.
"ayahh kita liburan yaa ke Yunani" rengek Nindya dalam pelukan ayahnya
"Liburan mulu pikirin sekolah " cibir Rafka
"Biarin sesekali liburan bareng ayah sama bunda lagian aku ulang tahun kemaren belum jalan jalan ya kan yah?" Raffi mengangguk.
"Huu " Nindya memeletkan lidahnya dan kembali memeluk ayahnya erat.
Raffi dan Gigi tersenyum melihat adegan didepannya. walaupun sering diantara rafka dan nidya berantem saling jail tapi mereka tau rafka sangat menyayangi adikknya begitu juga dengan nindya yang sangat menyayangi kakaknya.
****
"Aku beruntung mempunyai istri yang begitu cantik dan baik , rendah hati dan juga penyabar. Mempunyai dua anak yang begitu cerdas dan dewasa. Aku harap kebahagiaan selalu menyelimuti keluarga kecil kami. Terima kasih tuhan kau telah memberikan kebahagian , istri dan dua malaikat kecilku ini kepadaku. aku berjanji akan selalu membahagaiaakn mereka
~Raffi Faridz Ahmad~ "
****
"betapa bahagia nya aku mempunya suami dan juga anak anak yang begitu menyayangiku. Aku berharap tuhan akan selalu memberikan kebahagian untuk keluarga kecilku. Terimakasih tuhan kau telah memberikan ku suami yang begitu mencintaiku dan menyayangi ku Suami yang bertanggung jawab dan sholeh.
~Nagita Slavina Ahmad~
~ END ~
Finally akhirnya bisa nyelesein ini cerbung 😃 wehhh makasih buat temen temen yg udah setia nunggu cerbung *Move On* inii 🙏 Lunas Hehe tinggal nyeleseiin yang *Takdir Cinta Captain* dann buat yang baruu hehe😃😃
Maaf ya udha gantungiin cerbung ini dan akhirnya selesai juga kan hehe gak akan digantung gantung lagii dehh 😂😂

Kamis, 14 April 2016

"Move on"
‪#‎part27‬
******
Author Pov.
Suasana yang tenang, danau yang indah, hamparan rumput hijau yang sangat indah dan membuat mata dimanjakan dengan keindahan Danau ini.
Raffi meemang sengaja mengajak Gigi ketempat ini. Tempat yang dulu selalu dia datangi bersama Keluarganya dan juga bersama Masa Lalu nya.
"Gi" kata raffi memegang pundak Gigi yang sedang menyapu keindahan tempat ini dengan matanya melihat kesekeliling bergumam 'begitu indahnya ciptaan tuhan'
"Hay" ucap raffi yang sukses membuyarkan ketertakjupan nya. Gigi terlonjak kaget.
"Ffi " gumam Gigi
"Kenapa? Takjub sama kegantengan aku? Atau kamu gak suka sama tempat ini?? Yaudh ayo kita pindah aja " ucap raffi dengan senyuman yang mengembang disudut bibirnya memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Apa sih kamu mah kelewat PD! Tempat ini Indah aku suka. Wait! Kamu kenapa ngajak aku kesini??" Ucap raffi menatap mata raffi
"Yaudh yuk kita duduk disana" ucap raffi dengan menarik tangan Gigi menuju sebuah kursi panjang yang langsung berhadapan dengan danau Dihadapannya.
"Udah duduk duluu" ucap raffi lalu mereka pun duduk.
Sesaat terjadi keheningan Diantara mereka. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Raffi sibuk dengan pikirannya yang entah akan memulai omongannya kepada Gigi dia mencoba menyusun kata demi kata yang akan dia utaran. Sedangkan Gigi sibuk dengan pikirannya dan juga matanya yang sedang memuji keindahan yang diciptakan tuhan yang ada didepan matanya ini.
"Gi"
"Hmm" Gigi masih belum mengalihkan pandangannya dari keindahan didepannya.
Raffi menghela nafas lalu membuka jas nya lalu memegang tangan Gigi memposisikan Gigi agar menghadapnyaa.
Gigi bingung apa yang sedang raffi lakukan kenapa jantungnya berdetak tidak seperti orang normal???
"Aku mau ngomong serius sama kamu" ucap raffi lirih Gigi hanya mengkerutkan dahinya
"Kenapa sih Affi?? Kok jadi kaya drama gini" Gigi terkekeh dengan omongannya sendiri
"Gi aku seriusan kamu serius dong" ucap raffi gigi pun menunduk memandang raffi yang tengah memandang nya lekat dengan berlutut didepannya
Raffi menghela nafasnya " gi emm mungkin ini terlalu cepat untuk aku mengungkapkannya tapi aku gak mau lagi menahan untuk lebih lama lagii gi aku nyaman sama kamu nanas juga nyaman sama kamu.. Aku mau menjaga kamu dan nanas dengan cara aku sendiri sekuat dan semampu aku .. Aku ... Aku cinta sama kamu apa kamu mau menjadi pendamping aku selamanya saat aku masih bisa membuka mata ataupun sampai menutup mata . Saat aku bernafas ataupun sampai aku tak diijinkan untuk bernafas lagi sama tuhan .. maukah kamu menjadi detak jantungku .. maukah kamu menjadi penyemangat hidupku dan juga penyemangat Adikku ... maukah kamu menemani disetiap langkahku ?? Tapi aku gak mau maksa kamu kalau kamu gak mau jawab sekarang kok aku gak bakalan maksa" ucap raffi dengan penung penekanan disetiap kata demi kata yang dia ucapkan raffi pun langsung menatap tajam mata gigi hay tapi kenapa ada air mata dipelupuk matanya..
"Kenapa nangis sih?? Apa ada yang salah sama omongan aku??" Ucap raffi mengulurkan tangannya menaagkup wajah gigi dan menghapus air mata gigi yang sudah membasahi pipi chubby nya dengan menggunakan ibu jarinya ... gigi hanya menggeleng raffi dibuat bingung dengan tingkah gigi
"Lalu kenapa??" Ucap raffi memastikan ke gigi .. gigi menghela nafas untuk mengatur nafasnya ... menangkup wajah raffi untuk menemukan kebohongan melalui sorot matanya tapi kenapa dia tidak menemukannya? Kenapa hanya ada tatapan yang meneduhkan??
"Hal apa yang membuat kamu jatuh cinta ehh maksudnya hal apa yang membuat kamu bisa bicara seperti itu padaku ffi?" Tanya gigi. Raffi pun menggenggam tangan gigi yang masih menangkup wajahnya . Ditariknya tangan gigi lalu diciumnya punggung tangan gigi dalam dalam .
"Karena aku mencintai mu tanpa alasan dan mungkin ini adalah takdir tuhan." Ucap raffi
"Apa kamu yakin aku bisa seperti yang kamu ucapkan tadi?? " ucap gigi menatap mata raffi .. air matanya mulai membasahi pipi nya lagii
"Kita berusaha" ucap raffi mantab dengan senyum yang mengembang memperlihatkan deretan giginya yang putih nan rapi.
"Ta..tapii maaf aki gak bisa ffi" ucap gigi melepaskan genggaman tangannya bangkit dari duduknya dan mulai membalikkan badannya membelakangi raffi. Raffi mengkerutkan dahinya perasaannya bergemuruh. Dia gusar apa ini adalah sebuah penolakan?? Raffi mengatur nafasnya mencoba akan menerima semua keputusan yang akan dia dengar dari bibir mungil gigi.
"Baiklah kalo gituu aku terima keputusanmu .. kalo gitu aku antar pulang sekarang yaa" ucap raffi yang mencoba untuk setenang mungkin dan dengan senyuman terpaksa yang menghiasi wajah tampan bak dewa nya ituu
Raffi meraih jas yang tergeletak di kursi. Lalu raffi melihat punggung gigi mencoba tersenyum walau sakit. Tapi kenapa wanita didepannya ini tidak membalikkan badannya?? Raffi menghela nafasnya kembali untuk yang kesekian kalinya.
"Yaudah kalo gitu aku tunggu kamu dimobil yaa" ucap raffi membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya menuju mobil
Nagita Pov
"Karena aku mencintai mu tanpa alasan dan mungkin ini adalah tadir tuhan." Ucap raffi aku tak tau lagi aku harus bicara apa
"Apa kamu yakin aku bisa seperti yang kamu ucapkan tadi??" Tanyaku
"Kita berusaha" ucapnya . Kenapa hanya dengan mendengar seperti itu dapat menghangatkan perasaan ku?? Oh god bantu aku untuk menjawab semua inii
Aku menghela nafas lalu perlahan aku melepaskan genggaman tangan raffi yang menggenggam erat tanganku. Aku bangkit dari dudukku dan mulai membelakanginya .
"Aku mau tau reaksi kamu ffi apa kamu sungguh sungguh apa enggak ?" Ucapku dalam hati kudengar raffi menghela nafasnya aku tau walaupun raffi berusaha tenang tapi aku tau dia begitu gusar saat inii . Saat aku merasakan raffi mulai melangkahkan kakinya aku mulai membalikkan badanku
"Jadi sampai situ kamu berjuang??" Ucapku memanyunkan bibirku dan mampu menghentikan langkahnya dia berbalik menghadapku .. aku lihat dahinya mengernyit bingung aku tertawa jahat dalam hati
"Kamu kan belum tau jawaban aku .. yaudh sana kamu pulang " ucapku membalikkan badanku . Aku sebal dengan nya kenapa jadi lelaki tidak peka sekali sih.
"Maksud kamu apa sih gi? Tadi kan bilang kalau kamu gak bisa yaudahh aku..." ucapnya
"Dan kamu kira aku bakal nolak kamu?? Stupid raffi!!" Ucapku membalikkan badanku dengan senyuman yang mengembang di bibirku.
"Jadi kamuu??" Aku mengangguk dan merentangkan kedua tanganku.. kurasa dia mengerti apa yang aku mau dia pun berlari dan langsung memeluk ku erat aku bersandar pada dada bidangnya. Dan mulai saat ini tempat inilah yang akan menjadi tempat favorite dan tempat ternyamanku bersanda.
"Ihh raffi aku gak bisa nafas" ucapku merengek dan dia pun langsung menghadiahi sebuah cubitan di kedua pipikuu
"Kamu sih hampir buat aku putus asa" ucapnya menangkup wajahku gemas dan mencium kening dan juga hidungku
Blush!!
Kurasa pipiku memanas dan mungkin sudah memerah seperti kepiting rebus. Kulihat dia tersenyum jahil aku langsung memeluknya dan menyembunyikan wajahku di dada bidangnya. Kudengar dia tertawa jahat sekali dia.
"Udah kali gak usah blushing gituu" ucapnya aku langsung memukul dadanya manja
"Ih raffi kamu mah bikin aku malu" ucapku mengeratkan pelukanku saat dia ingin melerau pelukanku
"Gak usah malu dong kenapa harus malu sama pacar sendiri" ucapnya aku menatapnya
"Ihh raffi udah 3 kali kamu buat aku blushing dalam 1 menit" ucapku memanyunkan bibirku dan langsung memeluknya kembali
"Iya deh iya udah dong pelukannya nyaman banget ya??"
"4 kaliii" ucapku melepas pelukannya dan langsung memanyunkan bibirku dengan tanganku melipat didadaku dia terkekeh geli melihat sikapku. Lalu raffi pun menarik kepalaku untuk dibenamkan di dada bidangnya
"Ohh ternyata pacalku inii manja aned yaa" ucapnya seperti anak kecil aku terkekeh geli melihat nya
"Seorang DirUt bisa kaya anak kecil juga??" Ucap ku mencubit perut nya yang rata
******
Author Pov
Hari ini , detik ini raffi mempunyai tanggungan yang sangat besar selain menjaga perusahan tapi dia juga harus menjaga dua belah hatinya Adik dan juga sahabat hidupnyaa
Hari yang bahagia bagi dia . Mencoba melupakan sesaat semua masalah yang akan dia lewati bersana gigi kedepannya . Ya pasti akan banyak halangan yang akan mereka lewati mengingat masih ada dua orang ralat sepasang suami istri yang masih tergila gila pada raffi maupun gigi .
******
Ahh sweet momentt hehe ... like koment yaa jangan lupa ditunggu selalu
"Takdir Cinta Captain"
InsyaAllah kalo gak sibuk nanti sore di post
Selamat membaca
"MOVE ON"
‪#‎part26‬
*****
Author's Pov
Hari ini Raffi berniat untuk menyatakan semua perasaan nya ke Gigi entah ini terlalu cepat atau tidakk tapi Rasa untuk Melindungi Gigi lebih besar dan hanya ingin Gigi selalu dekat dengannya dengan Status mereka yang di perjelas.
Flashback
"Hallo "
"Hallo.. iya ffi ada apa?"
"Kamu masih di kampus?"
"Iya kenapa emang? Tapi 2 jam lagi pulang kok ini mau masuk kelas "
"Emm Nanti aku jemput kamu yaa "
"Emang mau ngapain?" Ucap Gigi bingung
"Aku mau ajak kamu jalan ajaa yaudh aku masih ada kerjaan yang harus aku kerjain kamu juga harus masuk kelas kan? Yaudh 2 jam lagi aku jemput kamu dikampus" ucap raffi
"Yaudh bye" tutup Gigi mematikan telvonnya
Raffi pun kembali berkutat pada Pekerjaannya kembali.. menyibukkan dirinya dengan beberapa file yang harus dia tandatangi.
Ya walaupun dalam bekerja pikirannya entah melayang kemana. Dan memikirkan apa!
Namun raffi berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya saat inii.
"Masukk" ucap raffi saat mendengar ketukan pintu tak berselang lama pintu itu pun terbuka
"Maaf Pak Ada Orang yang mau bertemu bapak" ucap Dewi ramah kepada raffi
"Apa saya ada janji??" Raffi mengernyit kan dahi bingung
"Tidak pak tapi bapak itu bilang ini penting pak"
"Ohh suruh dia masuk saja"
"Baik pak permisi "
Dewi pun keluar dari ruangan raffi lalu raffi kembali fokus pada pekerjaannya. Tiba tiba ada seseorang yang masuk raffi pun mengalihkan pandangannya pada pintu dan terlihat lah orang itu
Seketika rahang raffi mengeras tangannya mengepal kuat dia shock smelihat orang itu Dito kenapa dia ada dikantornya? Ada urusan apa? Apa yang mau di lakukan?
Pikiran raffi dipenuhi dengan pertanyaan pertanyaan yang entah akan terjawab apa tidak.
Namun raffi berusaha menetralkan emosinya. Mencoba bersikap sebiasa mungkin dan tak akan membiarkan dirinya di kuasai boleh amarahnya.
"Selamat Siang Pak Direktur Utama yang biasa aja" ucap dito dengan sombongnya dan tanpa ada rasa sopan santun sama sekali yang langsung duduk disofa tanpa dipersilahkan ( loe kira loe siapa?)
Raffi hanya menghela nafasnya kasar melihat sikap dito sekarang. Emosinya sungguh hampir sampai ubun ubun. Namun bukan Raffi namanya kalau tidak bisa bersikap dingin dan datar serta bisa menutupi amarahnya dengan sifat dinginnya itu.
"Ada urusan apa?" Ucap raffi datar nampak suaranya bergetar karena menahan amarahnya.
"( senyum tengil. Bayangin sendiri yaa ) tenang bro gue kesini cuma mau negosiasi ajaa" ucap Dito dengan senyuman seringai nyaa
"Negosiasi??" Apa maksud nyaa??
"Ya Negosiasi.. loe boleh milih perusahaan gue satu dimanapun yang loe mau tapi Loe harus Kembaliin Gigi sama gue" mendengar penjelasan Dito raffi tersenyum khas senyumannya
"Maaf tapi saya tidak tertarik dengan Negosiasi dari Anda" ucap raffi menyilangkan kakinya dan bersandar pada kepala sofa dengan melipat tangannya didepan dada
"Sombong! Cuih loe kira loe kaya banget sampai loe gak mau nerima Perusahaan gue? Jangan munafik loe. Terima atau Gigi jadi taruhannya" ucap dito yang sukses membuat amarah raffi memuncak
"Sedikit aja loe nyakitin Gigi atau Adik gue loe bakal berhadapan sama gue"
"Maka dari itu Loe terima kalao Gigi sama gue apa gue bakal ngebunuh Gigi sama Adik tercinta loe itu" ucap dito
"Loe gak akan pernah bisa nyakitin Gigi maupun Adik gue. Jadi gue mohon loe pergi dari ruangan gue"
"Relain Gigi atau perusahann dan aset loe bakal jadi milik gue?" Bener bener licik Dito
"Gue gak akan pernah relain Gigi sama lelaki breng**k kaya loe selamanya dan ingat satu lagi gue gak akan pernah takut miskin dengan ancaman loe itu" ucap raffi santai
"Kurang ajar loe berani beraninya nolak tawaran dari gue ingat gak akan lama lagi loe bakal dapet balesannya" ucap dito berlalu dari kantor raffi
Flashback Off
Ini salah satu alasan raffi kenapa dia harus dengan segera mengikat Gigi dengan memperjelas status mereka agar raffi lebih mudah untuk menjaga Gigi dan Juga Nanas apalagi Orang Tua dan Kakak nya akan menetap di Amerika sana dengan alasan pekerjaan sedangkan Gigi dia tidak mau ikut karena dia harus menyelesaikan Kuliah nya disini.
Waktu menunjukkan pukul 13.30 berarti 30 menit lagi Gigi kelas ngampus lalu tak mau menunggu lama raffi pun segera pergi dari kantor dan menuju kekampus nya Gigi
Sudah hampir 30 menit raffi menunggu Gigi di Kantin ya raffi memilih menunggu Gigi dikantin karena memang perutnya sudh tidak bisa diajak kompromi
Dengan jas yang sudh terlepas dari tubuhnya dan bertengger pada lengan kekarnya dengan dasi yang sudah dia longgarkan dan kancing kemeja yanga terbuka 2 kancing diatas dengan lengan kemeja yang dilipat sampai sikut membuat raffi semakin Kece parahh.
Mahasiswa yang melihat raffi pun berdecal kagum melihat lelaki setampan inii..
"Gi aku tunggu kamu dikantin ya.. Aku laper. Bye sampai bertemu dikantin Gi kiss emotikon " pesan yang dikirimkan raffi kegigi membuat Gigi yang membacanya tersenyum senyum Gaje.
Tak butuh waktu lama lagii Gigi selesai dengan pelajarannya lalu meninggalkan wenda juga Kia dan berjalan dengan cepat menuju kantin
Dilihatnya sekeliling kantin berharap menemukan sosok yang ia cari. Dan tak butuh lama untuk matanya mencari sosok itu sosok lelaki yang sedang duduk sendiri dengan menikmati Bakso juga Jus Jeruk nya.
Gigi pun menghampiri nya dan menutup mata lelaki itu dari belakang menggunakan tangannya membuat sang empuNya terlonjak kaget
Diraihnya tangan yang menutup matanya lalu menariknya kedepan dan memutar kepalanya hingga melihat siapa yang sudah menutup matanya itu. Senyum nya mengembang
"Rese" Gigi hanya terkekeh
"Maaf lahh.. tumben bapak DirUt juga CEO makan bakso?? " goda Gigi dan beralih duduk didepan raffi
"DirUt CEO juga manusia kalii Gi" lagi lagi Gigi terkekeh mendengar jawaban raffi
"Iya deh iya emang laper banget ya sampe belepotan gitu??" Ucap Gigi mengambil tissu lalu membersihkan disekitar mulut raffi yang terkena kuah bakso
"Cie perhatian banget" goda raffi Gigi langsung menghentikan aktivitasnya dan mengerucutkan bibirnya
"Aku kan cuma bersihin raffi nanti kalao gak dibersihin kamu mau kalau kamu dilihatin sama orang orang terus pada bilang IH BAPAK DIRUT KOK JADI GAK GANTENG YA gitu kamu mau??" Ucap Gigi raf terkekeh geli melihat tingkah Gigi
"Jadi kamu ngakuin dong kalau aku emang ganteng??" Goda raffi Blush! Wajah Gigi memerah seperti kepiting rebus
"Yaa.. ihh kamu mah gitu yaudh kamu mau ngapain nungguin aku disini??" Tanya Gigi mengalihkan pembicaraan
"Aku mau ngajak kamu kesuatu tempat bentar aku bayar dulu" raffi pun membayar makanan nya lalu menggandeng tangan Gigi dan membawanya ke mobil
******
Wah kira kira bakal di bawa kemana ya Gigi??
Jangan lupa Koment sama like nya
"TAKDIR CINTA CAPTAIN "
InsyaAllah nanti dipost selamat membaca
"Move On"
‪#‎part25‬
****
Author Pov
Sinar matahari yang masuk melewati celah celah fentilasi membuat orang yang ada dibalikk selimut mengerjap ngerjap kan mata.
Mata indahnya enggak membuka melihat indahnya pagi inii
Ditariknya kembali selimut tebal itu sampai kepalanya tenggelam disana
"Ish cewek kok Bangun siang" ucap seseorang duduk di pinggir ranjang king size nya yang berwarna pink soft ituu
Sedangkan sang empu nya masih bertahan enggan untuk membuka matanya hanya untuk melihat orang yang duduk disamping ranjangnyaa
Saat kesadarannya sudh mulai terkumpul perlahan mata indahnya mulai terbuka.
"Oh gosht ternyata adik gue masih lemot? Pantes gak ada cowok yang naksir orang bangun siang gini..ckckck" lelaki ituu menggeleng kepalanya terkekeh melihat tingkah adiknya inii
"Masih belum mau bangun yaudh gue hitung 1 sampai 3 kalo belum bangun gue siram pake air dinginn
Satuu..
Dua...
Tii.. "
"Iya kak gue bangun nih bangun hoammm" ucapnya menguap lebar sedangkan kakak nya terkekeh geli melihat adiknya ini dengan mengacak pucuk rambutnya gemas.
"Kak loe pulang kapan?? " tanyanya
"Gue pulang baru aja sampe .. loe habis tidur apa habis kondangan sih Gi masih pake drees kaya gitu tuh" ucap Matthew menunjuk kearah baju yang dipakai Gigi
Gigi pun menunduk mengamati pakaiannya.. pikirannya sontak teringat semalam bukannya semalam dia ada dimobil Raffi?? Kenapa sekarang sudah ada di kamarnya??
Argh Gigi segera memukul mukul pelipis nya pelan entah lahh pikirannya entah melayang kemana saat inii
"Mamaaaa" teriak Gigi mengeluarkan suara 8 oktaf nya Matthew pun langsung menutup kupingnya dengan kedua telak tangannya
"Apasihh berisik banget pagi pagii.. kalian ituu matthew kamu juga baru pulang udh ngajakin ribut adiknya segala" omel mama Rieta
"Ihh ma enggak ma matthew cuma heran aja kok tidur bukannya pake baju tidur ini malah pake drees kan anehh " ucapnya ngelirik kearah Gigi Gigi langsung melototkan matanya sebal
"Ohh iya semalem raffi yang bawa kamu kekamar semalem kamu ketiduran dimobil raffi yaudh mama suruh bawa kamu kekamar aja" ucap mama Rieta berkode mata dengan matthew entah apa yang ada diotak anak dan mama inii hingga terkikik gelii
"Ohh gitu yaudh sana pada keluar Gigi mau mandii" ucap nya langsung berdiri dan mendorong kakak dan juga mama nya keluar dari kamarnya
"Cie yang udh dapet gebetan langsung nikahin aja mahh " goda matthew
******
"Aa" panggil nanas lirih raffi yang sedang melahap sarapannya pun menoleh kearah nanas didepannya
"Kenapa?"
"Aa lembur lagii??"
"Iya nas Emm kamu minta ditemenin temen kamu ya soalnya aa ada kerjaan diluar kota mungkin besok aa baru pulang" ucap raffi
"Yahh kok gituu A emm kak wenda sama kak Gigi?? Good idea " ucap nanas dengan mengetuk ngetukkan telunjukknya di pelipis kanan nyaa
Uhukk uhukk
"Ihh Aa kenapa. Sih ni minumnya " seraya memberikan air putih kpd raffi
"Kenapa harus mereka sih Nas??"
"A nanas tau aa suka kan sama kak Gigi? Dan nanas juga yakin kalo kak Gigi juga suka sama A Raffi... jadi gak salah kan kalau nanas ajak mereka? Buat nemenin nanas selama aa gak dirumah ya A boleh yaa " ucapnya memohon raffi hanya menghela nafas dan mengangguk
"Makasihh aa " nanas menghampiri raffi dan langsung mencium kedua pipi raffi dan hidung mancung kakaknya dengan gemas
*****
"Kak Gigi suka gak sama A Raffi??" Ucap nanas tiba tibaa membuat Gigi terlonjak kaget mendengar celetukan dari nanas
Kenapa dia begitu gugup?
"A...apa sih nas ihh??" Ucapnya gugup
"Iya nas sebenarnya tuhh mereka saling CINTA tapi raffi nya aja kelamaan nembaknya sihh " ucap wenda diiringi tawa keduanyaa sedangkan Gigi hanya menundukk mungkin pipinya sekarang sudh seperti kepiting rebus.
"Nas apa Kakak kamu pernah punya pacar dimasa lalu??" Tanya wenda
"Emm.. setau nanas sih iya kak Aa pernah punya pacar namanya Emm Gelius gendis ohh Gladies kak iya Gladies CINTA pertama Aa raffi.. Aa CINTA banget sama dia apa pun yang diminta dia pasti aa kabuli pernah ya dia minta tas branded yang harganya puluhan juta Aa beliin padahal udh dilarang sama mama tapii Aa gak dengerin hingga saat ituu aa melihat dia lagi jalan sama cowok lain mesra bangett Aa terpurukk Gadis yang dia cintai melebihi dirinya menghianatinya hanya ingin hartanya dan semua kemewahannya. Hingga Aa kalo sama cewek cuek dingin tapi sebenarnya aa baik kok malah humoris banget pelindung tapi kayanya aa masih trauma buat pacaran!" Ucap nanas
"Tapi kok kalau sama Gigi Raffi happy banget ya nas??" Ucap wenda menggoda Gigi
"Kenapa gu.. gue??" Gigi glagapan pipinya merah seketikaa
"Ya mungkin ada ikatan batinn haha" ceplos nanas
****
Ahhh udh dulu yahh masih kesel sama kejadian tadi pagi udh panjang panjang ehh malah gak bisa dipost dan ngilang gitu ajaa yaudh ini dibuat pendek duluu insyaAllah besok "TAKDIR CINTA CAPTAIN" part 1 akan di post doakan aja semoga gak ngilang lagii 😄😄
Jangan lupa koment sama like nyaa
"Move On"
‪#‎part24‬
*****
Raffi Pov.
Setelah aku meminta izin pada teman teman bisnis ku untukk pergi ketoilet aku pun segera melangkahkan kaki ku menuju toilet...
Entah kenapa aku begitu Khawatir dengannya ya karena sudh lama Gigi berada ditoilet bukannya dia meminta izin hanya sebentar kenapa ini lama sekali??? Oh tuhan jaga dia!!
Saat aku sudh hampir sampai dimana Gigi berada aku melihat Gigi sedang berteriak meminta tolong dan hey kenapa adq yang memelukknya?? Siapa dia berani beraninyaa dia memeluk Gigi sedangkan Gigi sudh meronta meminta dilepaskan!
Rahangku mengeras seketika tanganku mengepal kuat hingga buku² tanganku memutih melihat siapa yang memeluk Gigi! Tidak tau diri sekali dia bukannya dia sudh memiliki istri dan kenapa dia masih bersikap seperti itu pada Gigi ? Dasar lelali serakah sudh memiliki istri tapi masih mau yang baru Damn !!!
Aku melangkahkan kakiku secepat mungkin entah kenapa juga aku merasa tidam rela Gigi dipeluk seperti itu yakali kalo Gigi juga membalas pelukan nya tapi ini Gigi meronta!! ( cie yang pada mikir kalau yang meluk Gigi itu raffi haha salah kiraa yaa )
Aku menarik Gigi dalam pelukanku ku peluk dia erat ya aku tau aku menariknya terlalu keras kulihat dia meringis sedikit kesakitan dia juga mungkin kaget dia mendongakkan wajahnya menatapku dengan senyum. Lalu dia memelukku dan membenamkan mata bengkaknya didada bidangkuu
"Tolong akuuu" ucapnya lirih aku tau dia ketakutan aku mengelus lembut punggungnya lembut kudengar isakannya sedikit mereda
"Pasti aku pasti menolongmu" ucapku lalu kulihat orang itu Dia sepertinya kaget melihatku ada disini dan memeluk mantan gadisnya inii... aku melerai pelukanku pada Nya Gigi beralih dibelakangku masih dengan memelukku dari belakang aku dapat merasakan dia sangat ketakutan saat inii
"Ohh ada pahlawan nihh wah wah wahhh" ucapnya bertepuk tangan tengil sekalii laki laki satu inii!! Cuih ada ya lelaki seserakah ini dan sebrengsek inii.
Aku menatapnya dingin berusaha biasa biasa saja walaupun amarahku sudh sampai diubun ubun aku hanya tidak ingin Gigi semakin ketakutan dan aku juga tidak ingin merusak acara pernikahan nya...
"Temuilah istrimu dia menunggumu dan jangan pernah sentuhh dia laki dia bukan milikmu!! " aku menatapnya dingin dan segera membalikkan tubuhku menghadap Gigi dan langsung memelukk Gigi dan membopongnya ala Bridal style segera membawanya pergi dari tempat inii
"Lihat saja aku akan mengambil hak ku dari siapapun itu termasuk kau dan kalau harus dengan kematian aku akan membunuhmu dengan tangan ku sendiri!" Ucapnya membuat aku menghentikan langkahku dan menatapnya dingin
"Tidak akan dan tidak akan mungkin tuan aku tidak akan pernah membiarkanmu menyentuhnya!! " ucapku dingin dan langsung melanjutkan langkahku Gigi mengalungkan tangannya dileherku dan membenamkan wajahnya dilekuk leherku
"Honey kamu dimana sih honey " gladies dia sedang mencari suaminya?? Dengan berlari pelan dan menyusuri lorong inii dan saat kami berpapasan gladies menatap kami dengan dingin dan menatap Gigi yang sedang meringkuk dalam pelukanku dengan tatapan yang tidak suka aku menghentikan langkahku begitupun dengan dia
"Jaga suami mu baik baik jangan biarkan dia sendiri atau kau bakal melihat suamimu bersama wanita lain yang bahkan wanita itu sama sekali tidak mencintai suami mu itu? Ingat kata kata ku" aku langsung melanjutkan langkah ku kembali
*****
Aku melangkah ke mobil kuu membuka pintunya dan meletakkan Gigi dikursi namun saat aku ingin mendudukkan nya dan melepaskan tangannya dari leherku dia malah semakin mengeratkan kudengar ada isakan darinya
"Gi denger gak usah takut dan kamu harus tau aku akan selalu disampingmu aku akn menjaga mu dan aku yakin dia gak bakal ganggu kamu lagii" ucapku menenangkannya dan dia pun melepaskan tangannya menatapku nanar
"Makasih"
****
Aku terus melajukan mobilku menuju rumahnya kulihat dia sudh tertidur pulas bahkan sangat puas. Mengingat perkataan dari dito tadi aku merasa was was dan khawatir apa omongannya benar??
Jika iya aku akan menjaganya seperti aku menjaga nanas!! Aku janji tidak akan lagi ada yang bisa menyakitimu! Aku janji akn menjagamu dan selalu ada untukmu
****
Saat sudh sampai didepan rumah Gigi aku melirik Gigi sekilas nampaknya dia sangat nyenyak dlam tidurnya aku jadi tidak tega membangunkannya aku pun menggendongnya dan berjalan kearah pintu
"Affi Gigi kenapa??" Mamanya khawatir saat aku menggendong Gigi
"Gigi gak ppa tante Gigi hanya tidur tapi pules banget Affi gak tega banguninnya"
"Yaudah bawa kekamar aja ffi diatas" akupun langsung membawanya kekamarnya menaiki tanggadan berhentilah aku didepan pintu kamar yang bertuliskan 'Nagita's Room' Aku tersenyum sekilas dan segera masuk kekamrnya dan membaringkan nya di kasurnya
*******
"Bos dia mengancam kita Bos" ucap riko bodyguard ku yang membuat rahangku mengeras
"Apa apaan inii"
*****
Wahahaha udh duluu Yaa capekj mikirnya dan masih kesel aja sama yang kemaren yang gak bisa dipost 😫😫😫
Semoga sukaa jangan lupa like dan koment nyaa
"Move On"
‪#‎part23‬
*****
Hy hy Anita kembalii lagi setelah Dua hari enggak Post cerbung hehe
Ada yang rindu dengan cerbung saya?? Ah sudahlah abaikan...
Yuk cuss baca like dan koment nya jangan lupa
Oke gaess
Happy reading
*******
( masih ditempat Kondangan )
Nagita Pov.
Hari ini tepatnya malam ini aku dan Raffi sudh berada didalam ballroom mewah ya sangat mewah dan pastinya ini mahal . Sebuah ballroom yang didekor sedemikian rupa dengan Gorden Warna Putih Pink dengan pernak pernik serba Putih dan Pink. Sebuah acara yang meriah dihadiri oleh undangan para CEO dan para pengusaha teman juga keluarga. Sang pengantin perempuan menggunakan Gaun sangat indah dengan gaun pink yang amat panjang menjuntai ke lantai dengan rambutnya yang dicurly dan dihiasi aksesoris seperti mahkota sangat cantik..
Sang pengantin pria menggunakan jas putih dengan kemeja hitam didalamnya dan dengan celana putih panjang dan dihiasi setangkai mawar merah di saku jas mempelai pria.
Ketawanya lepas seakan mereka tidak merasakan ada hati yang tersakiti atas kebahagiaan mereka. Ya Aku Nagita Slavina seorang mantan dari mempelai pria yang dulunya menginginkan berdiri disamping pria itu dengan menggunakan gaus yang sangat indah namun saat ini aku hanya bisa menangis dalam hati melihat kenyataan inii...
Setelah kejadian tadi saat aku dan Raffi baru datang aku ditarik raffi menuju ketempat orang orang yang aku kira masih seumuran dengan ku juga raffi. Para lelaki yang menggunakan jas hitam celana hitam dan sepatu hitamnya. Aku tidak tau mereka siapa tapi aku lihat raffi sangat akrab dengan mereka apa mereka teman bisnis raffi??
Aku berdiri disampingnya ( Raffi ) dengan menunduk menatap lantai yang begitu bersih harusnya semuanya bahagia tapi kenapa aku tidak! Aku sudh janji untuk melupakan dito untuk detik ini dan Selamanya!! Aku yakin Dito akan bahagia. Melamun entah kemana hingga memFlashback kejadian kejadian 2 tahun belakang yang kami lewati bersana Moment yang sangat indah namun saat ini itu semua tinggal kenangan...
Song ~ Tinggal Kenangan
Pernah ada rasa cinta antara kita
Kini tinggal kenangan
Ingin kulupakan semua tentang dirimu
namun tak lagikan
Seperti dirimu oh bintangku
Jauh kau pergi meninggalkan diriku
Disini aku Merindukan dirimu
Kini ku coba
Mencari penggantimu
Namun tak lagi kan
Seperti dirimu oh kekasihhh.....
Mengingat moment moment itu membuat mataku meneteskan air mata aku segera menyekanya dengan cepat berharap raffi dan orang orang disekitar sini tidak melihat aku menangis.
"Gi kamu kenapa??" Ucap seseorang dengan suara baritonnya dan tangannya berada dalam bahu ku yang terguncang karena menahan tangiss
"Raffi" ucapku lirih
"Kamu baik baik saja???" Raffi menatapku dengan khawatir. Khawatir?? Apa iya dia khawatir dengan ku?? Arghh Gigi buang pikiran ngaur mu itu sekarang juga!!
"Aku baik baik saja ffi emm aku hanya... aku hanya ikin kekamar mandi. Dimana kamar mandinya??" Ucapku dengan gemetar ya aku memang mencari alasan untuk ke toilet berniat untuk menumpahkan semua air mataku disana. Kutatap raffi dia mengerutkan dahinyaa
"Ohh ayo aku antar" ucap raffi
"Ehh tidak usah kau hanya perlu menunjukkan arah dimana toilet itu berada dan aku akan kembali secepatnya kesini ffi" ucap ku... raffi pun menunjukkan arahnya lalu aku pun berjalan kearah yang ditunjukkan raffi.
"Segeralah kemari aku tunggu disini " sekilas aku mendengar perkataan Nya tapii aku tidak membalikkan badanku aku terus melenggang menuju toilet ituu.....
Aku segera masuk kedalam. Menutup pintunya dan berdiri didepan kaca besar yang ada ditoilet itu air mataku langsung luruhh mengenai pipiku yangg agak chubby. Aku sudh tidak bisa lagi menahan air mata ini untuk tetap berada dalam pelupuk mataku.
Aku terisak tetapi dengan cepat aku menutup mulutku dengan kedua tanganku agar orang diluar tidak mendengar isakan ku inii...
"Kenapa aku belum bisa mengikhlaskannya? Mengapa? Mengapa aku gak bisa menjaga omonganku sendiri?? Aku akan melupakannya dan akan menganggapnya teman ya hanya teman dan tidak lebihh bukankah ini sudh takdir?? Ya ini takdir yang tuhan berikan untukku dan aku harus menjalaninya. Aku yakin tuhan telah mempersiapkan yang terindah untukku... ya allah berikan aku kesabaran dan keikhlasan untuk menjalani ini semua" kutarij nafas dalam dan menghembuskannya kasar.segera menyeka air mataku dan menambahkan bedak kearea mataku untk menutupi mataku yang sembab.... Aku mulai merapikan rambut dan juga bajuku lalu berjalan membuja pintu ya sudh hampir 15 menit aku didalam sini bisa bisa raffi curiga aku pun langsung keluar namun saat aku keluar tiba tiba ada yang memelukku dari belakang saat aku sedang berjalan menuju kearah pesta tersebut
Aku kaget bukan main siapa yang berani beraninya memelukku seperti ini??? Aku mencoba melepaskan pelukannya tapi dia semakin mempererat pelukannya.. Oh tuhan tolong aku dan siapapun tolong aku tolong lepaskan aku dari pelukan orang inii... aku mencoba melihat tangannya Bukan ini bukan Dia dan ih tuhan tolong kalau bisa sekarang juga hilangkan aku dari sini tapi itu mustahil kann
........
Raffi Pov
Setelah Gigi minta izin untuk pergi ketoilet aku pun masih berdiri ditempatku memandang punggungnya yang semakin lama semakin hilang
Aku kembali mengobrol dengan rekan rekan bisnisku ya Ada Rajiv , Deni ( bukan cagur ya ) , tarra dan masih ada yang lainnya ya Gladies sepertinya sengaja mengundang semua teman teman kuu ahh sudhlah aku tidak ingin mempermasalahkan ituu...
"Bro itu pacar baru loe??" Ucap rajiv yang membuat semua mata teman temanku menatap ku dan rajiv bergiliran
"Baru calon" ucapku spontan mata teman temanku menatap tajam kearahku oh tuhan apa yang baru aku katakan?🙊 aku mencoba setenang mungkin dan berusaha menutupi rasa gugupku
"Apa?? Calon? Jadi loe belum ngeresmiin dia bro?" Ucap deni menepuk pundakku
"Cabang kali ah diresmiin" celetuk wendy seketika membuat kamii tertawa lepas.. tapi dengan suara lirih kami tau tempat lahh
"Buru buru di resmiin dehh bro ntar loe kecolongan baru Nyaho loe.. dia cantik dan keliatannya baik dan gak macem macem kaya tuh mantan loe" ucap deni menunjuk kearah gladies aku hanya menghela nafas
"Udhlah bro jangan samain Gigi sama gladies mereka beda 180°" ucapkuu ada rasa tak rela jika Gigi dibanding bandingkan dengan gladies yang memang orangnya sedikit arrogant
"Cie yang gak rela disama samaiin" celetuk wendy membuat aku tertawa simpul
Aku terus mengobrol dengan teman temanku namun sesekali melihat kearah jalan ke toilet namun tidak ada tanda tanda kalau
Gigi akan segera datang. Aku melihat arloji yang bertengger indag dilengan sebelah kiriku sudh hampir 15 menit Gigi ada ditoilet perasaanku jadi gak karuan aku khawatir dengan Gigi.. Aku pun memutuskan untuk pamit kepada teman temanku untuk pergi ke toilet
.....
Siapa yang meluk Gigi?? Raffi? Dito? Atau orang lainn??
Ahaha maaf digantung yaa
"Move On"
‪#‎part22‬
****
Hy hy author datang lagii hehe... gak tau kenapa beberapa hari ini ide selalu ada di otak makanya share terus tiap harii hehe dari pada lupakan??
Haha ada yang bosen sama cerbung saya? Yaudh gak usah dibaca hehe dan buat yang masih setia baca cerbung dan koment makasih bangett yaa🙏🙏
Yaudh cuss langsung baca jg lupa like + koment nya oke terimakasihh
*****
Raffi Ahmad Pov
Malam ini aku sudh berada didepan rumah seorang wanita yang akan mendampingiku keacra pernikahan Mantan kita? Aku sebenarnya masih bingung kenapa bisa mantanku dan juga mantan pacarnya menikah??
Ahh mungkin ini sudh takdirnyaa yang tuhan berikan pada kami.
Gigi! Menyangkut nama Gigi ya sebenarnya aku masih bisa merasakan kalau dia masih menyimpan rasa CINTA untuk Dito mantan pacarnya??
Bahkan dia pernah di tampar sampai pingsan dan kenapa dia memaafkannya?
sebenarnya hatinya terbuat dari apa tuhan? Kenapa dia begitu baik? Aku Pun tidak munafik karena jujur aku pun masih mencintai Gladies yang sekarang menjadi Calon Istri dari Dito.
Tapi aku berusaha menghilangkan itu semuaa dari hatiku dan semenjak bertemu dengan Nya sedikit demi sedikit dia mampu menggeser Gladies yang selama ini berada dalam hatiku.
Sedikit demi sedikit mengisi hati dan otak ku dan menghilangkan semua nama gladies dalam otak dan hatiku.
Entah kenapa dia begitu mendominasi hati dan otakku? setiap hari otakku dipenuhi akan namanya??
Kenapa aku jadi senyum senyum sendiri seperti ini? Arghh kenapa harus Gigi?? ahhh rasanya aku hampir gila karena nya setiap berdekatan jantungku berdegup 2 kali lebih cepat bahkan rasanya sampai mau copot. Tapi aku susah payah bersikap biasa saja dan agak dingin kepadanya namun apa Gigi juga merasakan apa yang aku rasakan???
Tok...tok...tok
Suara ketukan pada kaca jendela mobilku membuyarkan semua lamunan kuu kulirik dia ya Gigi sudh ada disamping mobilku ya tadi memang aku sudh membunyikan klakson dan Cantik! Ya itu yang ada dalam otakku saat melihat dirinya saat inii
Dress warna pink selutut lengan pendek dengan rambut yang ia curly dengan make up yang natural tapi itu yang aku suka dari dia Natural tanpa harus pergi ke salon atau make up yang berlebihan. Dengan senyum yang khas membuat hatiku semakin akan copot saja .
‪#‎dalamMOBIL‬
"Gi bersikaplah sebagai kekasihku saat kita sudh sampai di sana" ucapku masih fokus menatap jalanan sedangkan dia kulirik dengan sudut matku seperti mengernyitkan dahinya
" kenapa harus begitu??" Ucapnya aku memberhentikan mobil sport ku dan menatap mata indahnya tajam
"Kau tidak diundang kan diacara itu? Dan kau harus bersikap seperti kekasihku " ucapku dia menghembuskan nafas kasar
"Aku tidak mau" ucapnya.. apa dia tidak mau? Bahkan Qanita diluaran sana tanpa harus aku meminta untuk menjadi kekasih pura pura ku pun dengan rela hati mereka mau tapi kenapa Qanita yang saat ini didepanku menolakku??
"Kenapa? Apa kau masih mencintainya?" Ucapku yang membuat dia mendelik kaget
"Tidak dan tidak sama sekali untuk apa aku mengharapkan calon suami orang seperti tidak ada lelaki lain saja" ucapnya yang membuat aku tersenyum
"Jadi apa kau masih enggan menerima semua tawaranku nona??" Kudengar dia menarik nafas dan mengangguk.
*******
Author's PoItchaaIthuu AnIchaachaa )
Raffi dan Gigi sudah sampai ditempat dimana acara itu diadakan Sebuah hotel yang terbilang ya masih bukan Level raffi lahh ya walaupun itu hotel megah tapi bukan selera raffi
Raffi turun dan menggandeng tangan Gigi Gigi menerima tangan raffi lalu menyematkan jari jarinya disela jari jari raffi. Raffi merasakan tangan Gigi sangat dingin ya raffi tau kalau Gigi gerogi karena dia akan bertemu dengan mantan kekasihnya seseorang yang pernah mengisi hatinya selama 2 tahun
Raffi memutar tubuhnya menghadap Gigi menatap matanya Dengan tajam Gigi hanya mampu menutup matanya raffi mendekatkan wajahnya ke wajah Gigi hingga Gigi merasakan nafas raffi menerpa wajahnya
CUP
Raffi mencium kening Gigi. Gigi kaget dan membuka matanya
"Tenang dan jangan tunjukkan ekspresi wajahmu yang seperti ketakutan dan malu seperti itu. Kau kesini atas ajakanku dan aku tidak akan membiarkan mu sendirian didalam sana tenang lah jangan khawatir bersikaplah seperti biasanya anggap saja seperti tidak ada apa apa paham?" Ucap raffi dijawab anggukan dari Gigi
"Yasudh ayo" raffi menggenggam tangan Gigi Lalu berjalan menuju kedalam ruangan.
Raffi mengedarkan pandangannya melihat kesekeliling dan melihat pengantinnya ada di sana sedng menyalami para tamu.
Raffi pun menggenggan tangan Gigi erat lalu membawanya kearah dimana pengantin ada
"Selamat" ucap raffi singkat dan membuat Gladies juga Dito menoleh keasal suara dan begitu melihat siapa yang ada dibelakangnya Gladies juga Dito kaget ternyata Raffi dan Gigi datang. Wajah keduanya pun nampak kaget namun kemudian tersenyum sombong
"Oh akhirnya kau datang juga ffi? Dan kenapa datang sendiri bukankah aku memberi pesan singkat padamu untuk datang dengan pacar mu? Kalau kau tidak bisa move on ya ajak aja adik mu itu " ucap gladies sombong dan tersenyum raffi hanya tersenyum belum tau saja dia kalau raffi sudah mulai mendapatkan penggantinya bukan hal sulit untuk raffi melupakannya. Sebelum raffi menanggapi omongan gladies raffi melirik kearah dito yang melihat Gigi dengan tatapan menyesal.
Hey apakah dito menyesal meninggalkan Gigi yang tulus mencintainya?? Raffi menatap tidak suka dengan tatapan dito ke Gigi namun sepertinya Gigi enggan menatap dito raffi tersenyum lega Gigi sekarang berada disampingnya masih dengan tangan kiri raffi menggenggam erat tangan kanan Gigi begitu juga gigi .
"Oh maaf gladies aku kesini tidak sendiri aku kesini bersana gadis yang mampu menggantikan posisimu dalam hati dan otakku" ucap raffi yang membuat Gigi menatap raffi dengan bingung namun sebentar kemudian
Gigi tersenyum karena Gigi berfikir kalau itu bagian dari acting mereka. Sedangkan dito dan gladies mendelik kesal dan menahan malu dengan apa yang dikatakan raffi
"Dia pacaramu??" Ucap gladies glagapan
"Ya di kekasih hidupku" ucap raffi
"Kekasih hidup? Oh tuhan jangan sampai aku terbawa perasaan ini hanyalah sebagian dari acting kami tidak mungkin kan raffi mempunyai perasaan seperti itu??" Rutuk Gigi dalam hati
"Apa kau tau gi ini nyata dan aku tau kamu tidak akan percaya dan kamu mengira ini hanya sebagian dari acting kita? Tapi ini bukanlah rekayasa melainkan benar benar apa yang ada dalam hati dan otakku saat ini" ucap raffi dalam hati seraya mempererat genggamannya.
........
******
Udh dulu ya tiba tiba ngeblank ni otak hehe sorry kalo pendek dan feel nya gan nyambung
Jangan lupa koment + like nyaa 👍